GALAMEDIANEWS - Mengingat tumbuhan tidak memiliki reseptor rasa sakit, saraf, atau otak, mereka tidak merasakan sakit seperti yang dipahami oleh kita anggota kerajaan hewan. Mencabut wortel atau memotong pagar bukanlah bentuk penyiksaan botani, dan kita bisa menggigit apel tanpa khawatir.
Namun, tampaknya banyak tanaman dapat merasakan dan mengomunikasikan rangsangan dan kerusakan fisik dengan cara yang lebih canggih dari yang diperkirakan sebelumnya.
Baca Juga: Berburu Sarapan di Bogor Yuk! Ini Ada 5 Wisata Kuliner yang Terkenal Enak, Mantap hingga Legendaris
Sementara tumbuhan ini secara kasat mata menampilkan kapasitas sensorik yang jelas, penelitian terbaru menunjukkan bahwa tumbuhan lain mampu merasakan dan merespons rangsangan mekanis pada tingkat sel.
Baca Juga: Fakta Menarik: Mengapa Terlalu Banyak Kafein Membuat Kita Tetap Terjaga di Malam Hari?
Meskipun respons yang luar biasa ini dipicu oleh kerusakan fisik, sinyal peringatan listrik tidak setara dengan sinyal rasa sakit, dan kita tidak boleh mengantropomorfisasi tanaman yang terluka sebagai tanaman yang sakit.
Tumbuhan memiliki kemampuan luar biasa untuk merespons sinar matahari, gravitasi, angin, dan bahkan gigitan serangga kecil, tetapi (untungnya) keberhasilan dan kegagalan evolusi mereka tidak dibentuk oleh penderitaan, hanya hidup dan mati yang sederhana.