Sejarah Kemerdekaan Indonesia dan Peristiwa Rengasdengklok di Karawang

- 16 Agustus 2023, 12:33 WIB
Pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 di rumah Soekarno Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta /Arsip ANRI/
Pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 di rumah Soekarno Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta /Arsip ANRI/ /

GALAMEDIANEWS - Kilas balik perjalanan sejarah kemerdekaan Indonesia tidak luput dari momen penting peristiwa Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat dan menjadi suatu hal yang membekas bagi bangsa Indonesia.

Dilansir dari buku Selangkah Lebih Dekat dengan Soekarno dirilis tahun 2018 dan sumber lainnya, berikut uraian singkat tentang peristiwa Rengasdengklok:

Saat itu, Indonesia sedang dijajah karena ambisi Jepang yang ingin membangun imperium Asia Timur Raya pada masa Perang Dunia II. Dari peristiwa tersebut, Jepang mengalami kekalahan yang memberikan dampak besar pada Indonesia.

Baca Juga: Konser DEWA 19 di Venue Piala Dunia U-17 Si Jalak Harupat, Kadispora: Pengamanan Sesuai Standard FIFA

Peristiwa Rengasdengklok merupakan peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Hatta yang terjadi pada 16 Agustus 1945 silam. Saat itu juga, merupakan proses persiapan pelaksanaan proklamasi, dan puncaknya perjuangan yaitu pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Satu hari sebelumnya, golongan muda yang dipimpin oleh Chaerul Saleh mengadakan rapat di Pegangsaan Timur, Jakarta. Rapat tersebut terkait kapan pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia sebaiknya dilakukan, dan menyepakati bahwa kemerdekaan Indonesia adalah keputusan dari rakyat Indonesia, bukan Jepang.

Kala itu terjadi perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua yang diketuai oleh Soekarno, untuk menentukan waktu yang tepat kapan pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia diumumkan.

Sehingga sekelompok golongan muda, bernama Chaerul Saleh, Wikana, dan Sukarni terlibat dalam penculikan. Mereka merupakan anggota dari perkumpulan "Menteng 31". Tujuan penculikan tersebut adalah untuk menjauhkan Soekarno dan Hatta dari pengaruh Jepang.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Buku Selangkah Lebih Dekat dengan Soekarno (2018)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x