12 Penyebab Tantrum Pada Orang Dewasa, Beberapa Diantaranya Sering Diabaikan

- 24 Agustus 2023, 21:18 WIB
Penyebab Tantrum Pada Orang Dewasa
Penyebab Tantrum Pada Orang Dewasa /Freepic/Wayhomestudio/

Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Tantrum Pada Orang Dewasa

  1. Gangguan Eksplosif Intermiten (IED)

Gangguan eksplosif intermiten (IED) ialah gangguan yang ditunjukkan dengan gejala kemarahan yang meledak-ledak dan perilaku agresif yang berulang. Penderita IED seringkali memunculkan ciri-ciri seperti orang yang tidak sabaran dan kompulsif seperti kehilangan kesabaran saat mengemudi, memaki orang lain, dan melempar barang.

  1. Emotional Immaturity

Emotional immaturity atau ketidakdewasaan secara emosional ialah mereka yang belum siap menjadi dewasa tetapi tidak mampu melawan waktu. Usia mereka memang dewasa tetapi memiliki sikap seperti anak kecil.

Sebagaimana anak kecil yang memiliki sisi egosentris, tidak mau mengalah, tidak mau menerima kesulitan atau penolakan, dan tidak mau menghadapi kekecewaan. Mereka tidak bisa mengontrol emosi diri dan tidak mau menerima kenyataan yang ada. Faktor yang menjadikan seseorang memiliki emotional immaturity hingga dewasa salah  satunya adalah pola asuh orang tua yang terlalu memanjakan.

  1. Unforgiveness

Tantrum juga bisa muncul pada individu yang tidak mau memaafkan orang lain. Sehingga perasaan kebencian pada orang lain akan semakin besar dan menumpuk. Ketika ada sedikit kesalahan pada orang tersebut, maka ia akan melampiaskan kemarahan atau dendam secara berlebihan kepada orang tersebut.

Proses memaafkan orang lain terkadang tidak mudah dan mungkin saja memakan waktu yang cukup lama. Tetapi ketika kita mampu memaafkan orang yang dibenci, pikiran akan menjadi lebih tenang,

  1. Stres

Stress sering kali diidentikkan dengan berbagai penyebab gangguan kesehatan seseorang. Oleh sebab itu banyak orang yang mengekspresikan emosinya secara meledak-ledak karena berkaitan dengan kondisi mental yang buruk atau sedang stress.

  1. Autisme

Autisme bisa memunculkan ledakan emosi dan bisa terjadi di hampir semua situasi. Ketika emosinya meledak autism dapat melampiaskannya dengan menangis, berteriak, atau memecahkan barang.

  1. Kehabisan akal

Ada kalanya kita perlu berhenti sejenak untuk mengolah kembali kegelisahan, kecemasan, kesedihan, dan ketakutan yang dirasa. Dengan mengambil jeda, kita bisa mencari cara untuk menyembuhkan diri, berempati, dan mengatasi berbagai persoalan yang membuat kita kehabisan akal.

Halaman:

Editor: Ryan Pratama

Sumber: logosconsulting.co.id klinikpintar.id vo.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x