Minuman herbal terus digunakan sepanjang Abad Pertengahan dan Renaisans. Pada abad ke-16, dokter Swiss Paracelsus (1493-1541) menghidupkan kembali minat terhadap pengobatan herbal, dan dia banyak menulis tentang penggunaan minuman herbal.
Salah satu herbal yang disebutkan adalah teh, namun gagasan herbal yang lebih modern adalah herbal yang tidak memiliki kualitas unik seperti teh.
Kebanyakan herbal tidak mengandung kafein, dan tidak mengandung antioksidan khusus seperti EGCG atau asam amino teh theanine.
Manusia telah menggunakan herbal selama berabad-abad, menemukan banyak herbal yang bermanfaat dan lembut untuk dikonsumsi, perlahan-lahan berubah dari memakannya menjadi meminumnya seperti teh.
Pengobatan Modern
Herbal yang populer diantaranya termasuk krisan, melati, mint, goji berry, osmanthus, mawar, lavender, pare, licorice, dan 'qian ri hong' yang merupakan herbal Tiongkok.
Baca Juga: Saat Presentasi, Ini 5 Cara Menguasai Audiens
Herbal dapat digunakan dengan berbagai cara, seperti mandi, salep, minyak, memasak, dan sebagainya. Inilah alasan mengapa herbal sangat populer di seluruh dunia.
Akan tetapi, pada abad ke-18 dan ke-19, terjadi penurunan penggunaan obat herbal seiring dengan semakin populernya pengobatan modern.
Namun, minuman herbal tidak pernah sepenuhnya hilang, dan popularitasnya kembali meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Saat ini, minuman herbal dinikmati oleh orang-orang di seluruh dunia. Mereka digunakan karena khasiat obatnya, serta karena rasa dan kualitasnya yang menyegarkan.***