Ketika orang tua mengatakan, “I Love you” dengan perasaannya yang damai dan penuh cinta, maka resiliensi akan terbentuk dengan sendirinya.
Resiliensi adalah kemampuan anak untuk beradaptasi, menilai suatu hal dengan pola pikirnya sendiri. Meningkatkan kemampuan diri dan tetap tangguh dalam menghadapi situasi yang sulit sekalipun.
Apabila resiliensi pada anak telah terbentuk dengan baik, maka anak akan merasa dicintai oleh keluarganya dengan tulus.
Jika resiliensi pada anak terbangun dengan cara yang baik, maka saat anak ditanyakan perihal apa yang mereka punya, anak akan menjawab “saya mempunyai keluarga yang mencintai saya”. Hak itu menandakan baginya keluarga lebih berarti daripada hadiah yang diberikan kepadanya.