GALAMEDIANEWS - Fenomena konjungsi Saturnus dan Bulan terjadi ketika Saturnus, salah satu planet di Tata Surya kita, tampak berdekatan dengan Bulan di langit. Fenomena ini adalah bagian dari tampilan astronomi yang menarik dan dapat dinikmati oleh para pengamat bintang dan pecinta astronomi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang fenomena konjungsi Saturnus dan Bulan adalah:
1. Pergerakan Planet
Planet-planet di Tata Surya kita bergerak mengelilingi Matahari dalam orbit mereka sendiri. Oleh karena itu, dari Bumi, planet-planet ini tampak berpindah-pindah di langit sepanjang tahun.
Baca Juga: Resep Tahu Remat Saus Segar ala Chef Rudy Choirudin, Cocok Dinikmati Bersama Keluarga
2. Konjungsi
Konjungsi terjadi ketika dua objek langit tampak berdekatan satu sama lain dari sudut pandang pengamat di Bumi. Dalam kasus konjungsi Saturnus dan Bulan, hal ini berarti Saturnus dan Bulan tampak berdekatan di langit, meskipun sebenarnya keduanya berjarak jauh satu sama lain di Tata Surya.
3. Penyebab Perbedaan Jarak
Perbedaan jarak antara Bulan dan Saturnus dalam konjungsi disebabkan oleh orbit masing-masing objek. Bulan memiliki orbit yang lebih dekat dengan Bumi, sementara Saturnus berada jauh lebih jauh.
Baca Juga: Bradford City Vs Middlesbrough di Carabao Cup Malam Ini: Prediksi Skor dan Preview
4. Waktu dan Tempat
Fenomena konjungsi Saturnus dan Bulan akan terjadi pada waktu dan tempat tertentu di Bumi. Tempat dan waktu terbaik untuk mengamati konjungsi ini dapat berbeda tergantung pada geolokasi Anda.
5. Perlengkapan Pengamatan
Untuk mengamati konjungsi Saturnus dan Bulan dengan baik, sebaiknya gunakan perlengkapan pengamatan seperti teropong atau teleskop. Dengan alat ini, Anda dapat melihat lebih jelas cincin Saturnus dan detail lainnya.
6. Pentingnya Kondisi Langit
Kondisi langit yang cerah dan minim polusi cahaya sangat penting untuk pengamatan astronomi yang baik. Pilih tempat yang jauh dari cahaya kota yang berlebihan untuk mengamati konjungsi dengan lebih baik.
Fenomena konjungsi Saturnus dan Bulan adalah salah satu momen langka yang dapat dinikmati oleh para pecinta astronomi. Jika Anda tertarik untuk mengamati fenomena ini, periksa kalender astronomi atau aplikasi stargazing untuk mengetahui kapan dan di mana Anda dapat melihatnya di lokasi Anda.
Baca Juga: Sinopsis dan Tanggal Rilis Film Mohon Doa Restu yang Dibintangi Jefri Nichol
Posisi terbaik
Namun Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam akun Instagram-nya sudah menyebutkan konjungsi Saturnus-Bulan akan berlangsung pada Selasa, 26 September 2023 pukul 18.15 WIB dan berakhir pada esok harinya pukul 04.00 dini hari.
Dalam akun instagramnya, Observatorium Bosscha mengungkap puncak konjungsi Saturnus-Bulan terjadi pada Rabu, 27 September 2023 pukul 08.29 WIB. Pada saat konjungsi, kedua benda langit ini akan berada di bujur langit yang sama dengan jarak pisah sudut sebesar 2 derajat 38 menit.
Karena konjungsinya di pagi hari setelah Matahari terbit, waktu terbaik pengamatannya adalah pada masa pra-konjungsi.
"Keduanya akan berada di posisi terbaik untuk diamati pada pukul 17.57 WIB (Selasa, 26 September)–03.14 WIB (Rabu, 27 September)," tulis Bosscha.
Pada salah satu momen terbaik pengamatan, yakni pra-konjungsi pada pukul 02.30 WIB, Bosscha sebut Saturnus dan Bulan akan terlihat berdekatan di arah langit timur.***