Network
GALAMEDIA - Salah satu gim yang tengah mencuri perhatian para pemain yaitu Among Us. Aplikasi gim merupakan karya Innersloth LLCm dengan konsep permainan mirip Werewolf.
Berbeda dengan gim lainnya, Among Us memiliki keunikan dan kompleksitas yang beragam. Di dalamnya terdapat berbagai kasus dengan tingkat kesulitan berbeda.
Saat ini, Among Us tercatat telah diunduh 86,6 juta kali pada perangkat seluler pada Agustus-September.
Baca Juga: Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini, Siap Buat Kamu Kenyang dan Kantong Hemat
Menurut data Sensor Tower kurun waktu 45 hari terakhir, tercatat 70% orang yang mengunduh dengan pemasangan aplikasi seumur hidup.
Seperti diberitakan Pangandaran.com dengan judul, "Mengenal Game Among Us, Disebut Timbulkan Dosa Akibat Memfitnah, Begini Komentar Najwa Shihab," Among Us bisa dimainkan lewat ponsel pintar ataupun laptop/komputer.
Pengguna hanya tinggal memasang aplikasi Among Us dari toko aplikasi masing-masing.
Baca Juga: Jalan Otista Kota Bandung Ditutup, Emak-emak Manfaatkan Untuk Botram
Tak ketinggalan saking viralnya, Najwa Shihab pun ikut berkomentar tentang permainan ini, terlihat dalam ciutan akun Twitternya @NajwaShihab menanyakan kepada netizen bagaimana cara memainkan game tersebut.
“Jadi gimana ini cara main Among As…,” tanya Najwa kepada netizen pada 17 September 2020.
Sontak para netizen pun menjawab pertanyaan tersebut dengan memberitahukan bagaimana cara bermain, hingga ada yang menyampaikan bahwa permainan ini dapat menimbulkan dosa.
Baca Juga: Tidak Percaya Diri Karena Stretch Mark Saat Hamil, Begini Cara Mengatasinya
“Main Among Us dapat menimbulkan dosa akibat memfitnah wkwk,” cuit akun Twitter @AmongIndoneisa.
Sekilas permainan ini akan mengajak penggunanya menjadi salah satu dari dua peran di dalamnya, yaitu Crewmates (protagonis) dan Impostor (antagonis).
Selanjutnya, tugas Crew adalah menyelesaikan beberapa tugas yang diberikan. Sementara Impostor bertugas membunuh para Crew dengan berbagai cara.
Baca Juga: Anggota DPR RI Menilai Tidak Tepat Pelaksanaan Pilkada Ditunda Karena Kerua KPU Terpapar Covid-19
Sebagai Impostor, sebisa mungkin pemain diminta untuk meminimalisir risiko agar tidak ketahuan saat membunuh. Pasalnya, jika orang lain mengetahui pemain sebagai pembunuh, maka akan dilaksanakan sistem vote hingga dikeluarkan. (penulis: Imas Solihah)***
