Cerita Karyawan yang Biasa Rapat Berdiri: Rapat Lebih Cepat dan Lebih Fokus

- 15 Januari 2024, 14:35 WIB
Rapat Berdiri, Rapat bisa Dilakukan dengan posisi berdiri / pexels @RDNE Stock project
Rapat Berdiri, Rapat bisa Dilakukan dengan posisi berdiri / pexels @RDNE Stock project /

GALAMEDIANEWS - Rapat umumnya berlangsung dalam posisi duduk. Namun, ada juga beberapa perusahaan atau organisasi lainnya yang melakukan rapat berdiri. Dengan kata lain, melakukan rapat dengan posisi berdiri.

Riani, wanita berusia 30 tahun, adalah seorang karyawati yang terbiasa rapat berdiri. Perusahaan tempatnya bekerja menetapkan kebijakan tersebut. Saat rapat pun, dilarang juga berdiri bersandar pada dinding atau meja.

Menurutnya, rapat berdiri membuat menjadi lebih efektif sehingga rapat menjadi lebih cepat. “Jadi tahu hal penting yang disampaikan. Ada agenda yang bisa dibahas di luar rapat, tapi dibahas di rapat. Ini yang bikin jadi lebih lama,” tutur wanita yang mulai melakukan rapat berdiri sejak tiga tahun lalu.

Selain itu, Riani pun menyebut bahwa rapat berdiri pun memangkas durasi waktu rapat. “Dulu rapatnya bisa sampai dua jam. Habis rapat, pasti capek. Sekarang nggak sampai sejam. Soalnya yang dibahasnya yang penting-penting saja,” tuturnya.

Hal senada dikatakan juga oleh Dhani. Menurut pria yang juga bekerja di perusahaan swasta ini, rapat berdiri membuat peserta rapat membedakan hal yang sebenarnya perlu dibahas dan tidak perlu dibahas.

“Kalau duduk jadi keenakan, jadi nyaman. Nggak terasa jadi lama. Kalau berdiri, kita jadi bisa tahu mana yang seharusnya dibahas dan nggak dibahas. Nggak semuanya dibicarakan,” tutur pria yang berusia 34 tahun ini. Dhani pun mengakui rapat berdiri membuat lebih fokus. “Bawaannya jadi lebih fokus ke rapatnya,” ujarnya

Namun, untuk memulainya memang tak mudah. “Susah mulainya. Harus dibiasakan dulu. Kalau nggak biasa, cepat capek. Enak kalau udah biasa,” tuturnya.

Dhani pun membawa rapat berdiri ke organisasi di lingkungan tempat ia tinggal. “Saya juga rapat berdiri kalau anak-anak lagi rapat seperti rapat panitia tujuh belasan tahun kemarin. Aneh awalnya. Tapi, kalau sering jadi biasanya. Manfaatnya juga ada. Ini kita menangkapnya (pembicaraan) jadi fokus,” jelasnya.

Hal senada bahwa awal rapat berdiri itu aneh dirasakan juga oleh Riani. Menurutnya, rapat berdiri awalnya aneh, terasa bukan seperti rapat  dan melelahkan.

“Kalau mau rapat, kursinya dikeluarkan dahulu. Rasanya bukan seperti rapat. Ini seperti upacara. Seperti ngobrol biasa jadinya aneh. Buka laptopnya harus berdiri juga. Tapi, lama-lama jadinya biasa. Terasa santai. Nggak kaku seperti rapat yang duduk,” tuturnya.

Demikian, cerita beberapa karyawan yang terbiasa melakukan rapat berdiri. Kesimpulannya, rapat berdiri memang mendatangkan manfaat-manfaat positif. Namun, rapat berdiri awalnya memang terasa aneh. 

Nah, bila perusahaan tempat Anda bekerja atau organisasi di lingkungan tempat Anda tinggal belum terbiasa melakukan rapat berdiri, tertarik mencobanya? Bila tertarik, selamat mencobanya.***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah