Korea Utara Diduga Curi Bitcoin di Seluruh Dunia, Untuk Kembangkan Senjata Nuklir?

- 8 Februari 2024, 19:48 WIB
Korea Utara Diduga Pekerjaan Hacker-Hacker Tangguh
Korea Utara Diduga Pekerjaan Hacker-Hacker Tangguh /pixabay @gfs_mizuta/

GALAMEDIANEWS – Berbicara mengenai negara Korea Utara, harus membahas tentang kemampuan hacking negara ini mencuri uang kripto. Termasuk juga Bitcoin yang merupakan salah satu jenis uang kripto yang populer.

Kemampuan ini menjadi ancaman sangat serius bagi dunia internasional. Korea Utara yang dipimpin Kim Jong-Un ini diduga kuat memperkerjakan hacker-hacker tangguh untuk mencuri uang kripto dari berbagai penjuru dunia.

Beberapa kalangan pun menduga bahwa hacker-hacker Korea Utara menjadi aktor yang mendalangi serangan Ransomware WannaCry yang begitu masif ke berbagai penjuru dunia pada tahun 2017.

Baca Juga: Ransomware Pernah Serang Kota Baltimore Amerika, Pelakunya Minta Tebusan Bitcoin

Kayla Izeman, penulis laporan Royal Based United Service Institute, mengutarakan bahwa saat ini Korea Utara mendapatkan dana sangat melimpah dari kejahatan siber  tersebut. “Korea Utara mendapatkan banyak uang yang signifikan dari cryptocurrency”, tuturnya.

Selain digunakan untuk mengatasi sanksi ekonomi, tak tertutup kemungkinan dana hasil kejahatan siber tersebut digunakan juga oleh Korea Utara untuk mengembangkan kekuatan senjata nuklir. “Satu hal yang dipikirkan banyak orang yaitu apakah Korut akan menggunakannya untuk membiayai pengembangan senjata nuklir”, tuturnya.

PBB pun melaporkan bahwa Korea Utara telah mencuri cryptocurrency  senilai ratusan miliar Dollar dari tahun 2017 hingga 2018. Pencurian ini menargetkan berbagai tempat trading di berbagai penjuru dunia. Termasuk tempat trading coin crypto yang berada di Korsel dan benua Asia.

Beberapa sumber pun menyebutkan bahwa hacker-hacker Korut tak hanya menargetkan tempat trading saja. Melainkan berencana juga menargetkan pemilik perseorangan dari berbagai penjuru dunia.

Baca Juga: Belum Paham Bitcoin? Ini 5 Hal yang Sering Ditanyakan

Nah, hal ini tentunya menjadi ancaman serius bagi pemilik cryptocurrency khususnya Bitcoin. Mengikuti berbagai tips dari sumber terpercaya untuk mengamankan tentunya menjadi hal yang mesti dilakukan.

Selain mendapatkan dana yang sangat melimpah dari aktivitas hacking,  dalam laporan tersebut disebutkan juga bahwa negara  beribukota Pyongyang ini pun mendapatkan dana yang tak sedikit dari  aktivitas penambangan (mining) berskala besar.

Dalam mekanisme uang kripto aktivitas ini sangat penting. Tugas seorang penambang yaitu memvalidasi setiap transaksi transfer dari berbagai penjuru dunia. Membutuhkan komputer berskala besar dan berspesifikasi tinggi. Sebagai imbalan, penambang akan menerima upah beberapa koin kripto.

Pihak Korut memang membantah terlibat dalam pencurian ini.  Namun, tak sedikit yang meragukannya. Ada juga yang memandang bahwa sikap Pyongyang ini bertujuan untuk memperingan sanksi internasional.

Terlepas dari  benar atau tidaknya hal tersebut, kemampuan hacking yang tak main-main untuk mencuri cryptocurrency bisa menjadikan negara ini sangat ditakuti dalam percaturan dunia politik internasional pada masa mendatang.

Memang tak tertutup kemungkinan, bila berhasil mengembangkan kekuatan senjata nuklir dari uang kejahatan siber disebut, negara ini akan menjadi negara yang begitu ditakuti. Khususnya bagi dunia barat termasuk Amerika Serikat dan PBB.

Nah, dari uang hasil kejahatan siber tersebut, apakah Korea Utara akan menjelma menjadi negara yang sangat ditakuti pada masa mendatang?***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: Reuters.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah