Rahasia Keajaiban Beton Romawi Kuno: Lebih Kuat dan Tahan Lama

- 19 Februari 2024, 16:18 WIB
Ilustrasi bangunan kuno yang kokoh dengan bangunan modern rapuh.
Ilustrasi bangunan kuno yang kokoh dengan bangunan modern rapuh. /YouTube Kok Bisa?/

GALAMEDIANEWS – Bangunan Romawi kuno, seperti Colosseum, Pantheon, dan Jembatan Pont du Gard, telah berdiri kokoh selama lebih dari 2.000 tahun. Ketahanan luar biasa ini telah membingungkan para ilmuwan selama berabad-abad, terutama ketika dibandingkan dengan bangunan modern yang sering kali membutuhkan renovasi setelah beberapa dekade.

Dilansir dari YouTube Kok Bisa?, Penelitian terbaru telah mengungkapkan bahwa kunci ketahanan bangunan Romawi kuno terletak pada campuran betonnya. Berbeda dengan beton modern yang menggunakan semen Portland, orang Romawi menggunakan campuran bahan-bahan yang unik:

Bahan pertama ialah Abu vulkanik, seperti pozzolan, memiliki sifat mengikat yang kuat dan meningkatkan ketahanan beton terhadap air laut dan erosi. Bahan kedua adalah Kapur bertindak sebagai pengikat dan membantu memperkuat struktur beton.

Bahan ketiga ialah Air laut mengandung garam yang bereaksi dengan kapur dan abu vulkanik, menghasilkan senyawa yang memperkuat beton seiring waktu. Bahan terakhir ialah Agregat seperti batu kerikil dan pasir memberikan kekuatan dan massa pada beton.

Bangunan Romawi Kuno memiliki beberapa keunggulan: keunggulan pertama adalah Lebih Kuat, Beton Romawi kuno memiliki kekuatan tekan yang lebih tinggi dibandingkan beton modern.Keunggulan kedua, Lebih Tahan Lama, Beton Romawi kuno lebih tahan terhadap air laut, erosi, dan cuaca ekstrem.

Baca Juga: Keajaiban dan Tantangan Kembar Siam: Dua Hati dalam Satu Tubuh

Keunggulan yang terakhir adalah Kemampuan Menyembuhkan Diri, Beton Romawi kuno memiliki kemampuan untuk "menyembuhkan" retakan kecil secara alami, memperpanjang usia bangunan. Para ilmuwan terus mempelajari dan menguji teknologi beton Romawi kuno untuk menemukan cara menerapkannya pada konstruksi modern. Beberapa contoh penerapannya:

Penerapan pertama ialah Penggunaan bahan pozzolan, Penggunaan abu vulkanik atau bahan pozzolan lainnya sebagai bahan tambahan dalam beton modern dapat meningkatkan ketahanan dan keawetannya. Penerapan terakhir ialah Bio-beton, Para ilmuwan mengembangkan beton yang terinspirasi oleh kemampuan "menyembuhkan diri" beton Romawi kuno dengan menggunakan bakteri dan mikroorganisme.

Apa saja faktor yang berkontribusi pada ketahanan beton Romawi kuno? Bagaimana teknologi beton Romawi kuno dapat diterapkan pada konstruksi modern? Apa saja manfaat dan potensi dampak dari penggunaan teknologi beton Romawi kuno di masa depan? Ketahanan bangunan Romawi kuno merupakan bukti kecanggihan teknologi dan teknik konstruksi pada masa lampau. Memahami rahasia beton Romawi kuno dapat membantu kita mengembangkan bahan dan teknik konstruksi yang lebih kuat, tahan lama, dan berkelanjutan di masa depan.(Nabil Shiddiq Tabaki) ***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: YouTube Kok Bisa?


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah