Mengapa Ada Orang yang Mirip Tapi Bukan Kembar? Jawabannya Ada Pada Sindrom Down

- 21 Februari 2024, 17:03 WIB
Ilustrasi  Orang Orang Mirip tapi bukan kembar
Ilustrasi Orang Orang Mirip tapi bukan kembar /YouTube Kok Bisa? /

GALAMEDIANEWS - Pernahkah Anda melihat orang yang wajahnya sangat mirip dengan orang lain, meskipun mereka bukan kembar? Hal ini bisa dijelaskan oleh sindrom Down, sebuah kondisi genetik yang menyebabkan seseorang memiliki kromosom ekstra.

Dilansir dari YouTube Kok Bisa?, Sindrom Down disebabkan oleh kelainan genetik pada kromosom 21. Orang dengan sindrom Down memiliki 47 kromosom, sedangkan orang normal memiliki 46 kromosom. Kelebihan kromosom ini berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan tubuh, termasuk bentuk wajah yang khas.

Kelebihan kromosom 21 pada sindrom Down memengaruhi pertumbuhan tengkorak dan wajah. Hal ini menyebabkan beberapa ciri khas pada wajah, seperti: Mata sipit, Hidung lebar dan datar, Telinga kecil dan rendah, Lidah yang besar, dan Leher pendek

Selain wajah, sindrom Down juga dapat memengaruhi: Pertama ialah Pertumbuhan, Orang dengan sindrom Down umumnya lebih pendek daripada orang normal. Kedua yaitu Perkembangan, Orang dengan sindrom Down mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisik, mental, dan sosial.

Baca Juga: VIRAL, Sindrom Tourette yang Diderita Penyanyi Lewis Capaldi Saat Manggung, Ketahui Apa itu Sindrom Tourette,

Ketiga ialah Kemampuan belajar, Orang dengan sindrom Down mungkin mengalami kesulitan belajar, tetapi dengan pendidikan dan dukungan yang tepat, mereka dapat mencapai banyak hal. Yang terakhir yaitu Resiko penyakit, rang dengan sindrom Down memiliki risiko lebih tinggi untuk beberapa penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan Alzheimer.

Sindrom Down bukan penyakit, melainkan kondisi khusus yang tidak bisa disembuhkan. Pengobatan yang ada saat ini hanya untuk mengatasi dampak-dampak dari sindrom ini, seperti: Pengobatan pertama ialah Fisioterapi, untuk membantu perkembangan fisik.

Pengobatan kedua yaitu Terapi bicara, Untuk membantu perkembangan kemampuan berbicara dan berkomunikasi. Pengobatan ketiga ialah Pendidikan khusus, Untuk membantu perkembangan mental dan sosial. Pengobatan terakhir yaitu Pemeriksaan kesehatan rutin, Untuk memantau kesehatan dan mendeteksi penyakit dini.

Di masa depan, pengeditan gen dengan CRISPR-Cas9 mungkin dapat menghilangkan sindrom Down. Teknologi ini memungkinkan para ilmuwan untuk menghapus kelebihan kromosom 21 pada embrio. Namun, teknologi ini masih dalam tahap awal pengembangan dan memiliki banyak risiko etika dan moral.

Halaman:

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: YouTube Kok Bisa?


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x