Setiap Daerah Memiliki Tradisi yang Unik untuk Menyambut Bulan Ramadan

- 4 Maret 2024, 10:57 WIB
Tradisi menyambut bulan Ramadan/indonesia.travel/
Tradisi menyambut bulan Ramadan/indonesia.travel/ /

GALAMEDIANEWS – Bulan Ramadan segera tiba. Ramadan sebagai bulan suci umat Islam berakulturasi dengan kearifan lokal budaya Indonesia dan melahirkan ragam tradisi unik.

Tradisi jelang dan saat Ramadan tiba tersaji apik hingga menuju hari kemenangan, Idul Fitri. Setiap daerah memiliki tradisi yang unik dalam menyambut bulan yang suci ini.

Tradisi yang masih ada dan secara turun temurun dilakukan bisa dilihat di beberapa daerah Indonesia, seperti:

1. Dugderan (Semarang, Jawa Tengah), pagelaran rakyat ini merupakan pertanda datangnya bulan Ramadan. Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1881 M. Acaranya adalah dimulainya dengan pemukulan bedug dan ditutup dengan perayaan letusan mercon dan kembang api.

2. Padusan (Klaten, Boyolali, Salatiga, dan Yogyakarta), melakukan berendam di mata air sungai dengan maksud sebagai pembersihan diri lahir dan batin. Tradisi yang bermakna salah satu cara membersihkan diri sebelum memasuki bulan Ramadan.

3. Sadranan (Boyolali, Jawa Tengah), tradisi dengan diawali dengan gotong royong membersihkan makam dan berdoa untuk leluhur, serta sebagai ajang silaturahmi. Mengucapkan rasa syukur yang dilakukan secara kolektif dengan mengunjungi kuburan yang ada di suatu kelurahan atau desa.

4. Meugang (Nangroe Aceh Darussalam), tradisi menyembelih hewan kurban menjelang Ramadhan. Dilakukan dengan memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga dan yatim piatu oleh masyarakat Aceh.

5. Jalur Pacu (Kabupaten Kuatan Singingi, Riau), lomba perahu tradisional yang diakhiri kegiatan bersuci di sungai menjelang matahari terbenam. Berawal dari abad ke-17, di mana jalur merupakan alat transportasi utama warga desa di Rantau Kuantan, yakni daerah di sepanjang Sungai Kuantan yang terletak antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu hingga Kecamatan Cerenti di hilir.

6. Nyorog (Betawi, Jakarta), budaya membagikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua. Memiliki makna sebagai tanda saling mengingatkan bahwa bulan suci Ramadan akan segera datang dan juga sebagai pengikat tali silaturahmi sesama sanak keluarga.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: indonesia.travel umj.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x