Selain Skill Jago Ngomong, Master of Ceremony Harus Punya Hal Ini

- 4 Maret 2024, 15:45 WIB
Ilustrasi Master of Ceremony. Seorang Master of Ceremony tidak hanya sekedar panai bicara dihadapan publik.
Ilustrasi Master of Ceremony. Seorang Master of Ceremony tidak hanya sekedar panai bicara dihadapan publik. /Pixabay @HugoAtaide /

GALAMEDIANEWS - Master of Ceremony atau biasa disingkat MC menjadi salah satu jenis pekerjaan. Banyak orang yang memandang bahwa pekerjaan membawakan acara ini hanya membutuhkan skill jago ngomong saja. Namun, sesungguhnya tak demikian.

“Jago ngomong bisa dilatih pelan-pelan. Seperti alunannya, ekspresinya, cepat pelannya kata-katanya. Tapi, sebenarnya sih jadi MC itu modalnya nggak jago ngomong saja,” tutur Kang Rendra, pria yang telah menjalani profesi tersebut selama 4 tahun. 

Rendra menyebut ada hal lainnya yang juga harus dikuasai seorang MC. “MC yang bagus itu bukan modal cangkem (mulut). Nggam seperti itu,” selorohnya.

Baca Juga: Profil Indra Herlambang Presenter yang Tengah Viral Setelah Menjadi MC NCT DREAM

Hal pertama yaitu kualitas suara. “Suara juga harus bagus. Kalau cempreng, nggak enak dengarnya. Ini sih seperti penyanyi, suara bagus harus dijaga. Makanan nggak boleh sembarangan. Makanya, MC biasanya kalau menjual kasih sampel suara. Sebelum ke panggung, harus ada pemanasan dahulu,” katanya.

Hal kedua yaitu faktor fisik. Rendra tak menampik bahwa seorang MC harus rupawan atau cantik. “Ini jadi perhatian banyak orang. Makanya harus ganteng atau cantik. Kalau ini ada, bisa lebih mahal tarif MC-nya. Kalau nggak ada, nggak apa-apa sih. Bisa diusahakan ditutupi,” ujarnya. 

Selain faktor fisik pada wajah, postur tubuh yang bagus pun sangat penting. “Postur tubuh kalau kurus, kurang sih. Minimal yang ideal. Ini kan kerjanya di hadapan banyak orang. Kalau postur nggak bagus, kurang menarik dilihat” ujarnya.

Baca Juga: Bilboard Podcast Deddy Corbuzier Terpasang Dimana-mana, Tom MC Ifle: Orang Sukses Pencipta Terobosan

Hal ketiga yaitu skill fashion. Kang Rendra menceritakan ia memiliki seorang fashion stylist profesional yang membantunya memilih gaya fashion. “Saya ada fashion stylist, ada saran buat penampilan. Saya juga jadi lebih percaya diri,” ujarnya. Kang Rendra mengungkapkan tak memiliki skill yang baik dalam hal fashion. 

Hal keempat yaitu tanggap terhadap situasi. Saat membawakan acara, terkadang ada hal-hal yang diluar dugaan. “Contohnya di acara pernikahan. Tiba-tiba wali nikahnya berubah. Makanya harus tanggap. Responsnya harus quick thinking,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x