Penderita Diabetes, Amankah Untuk Berpuasa?

- 26 Maret 2024, 07:10 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /p2ptm.kemkes.go.id/

GALAMEDIANEWS – World Health organization mendeskripsikan Diabetes melitus (DM) sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.

Keterangan mengenai penyakit diabetes ini, lebih lanjut insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin.

Penderita Diabetes Melitus (DM) mengalami peningkatan setiap tahunnya dan termasuk menjadi ancaman kesehatan dunia secara keseluruhan. Federasi Diabetes Internasional (IDF,2019), tercatat sekitar setengah miliar orang menderita diabetes.

Data World Health Organization (WHO) memperkirakan 2,2 juta angka kematian akibat penyakit diabetes melitus. Sungguh angka yang cukup besar.

Baca Juga: AWAS! Ini Bahaya Tidur Kurang dari 5 Jam, Salah Satunya Bisa Memicu Diabetes

Penyandang DM harus melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah apabila mengalami gejala hipoglikemia atau hiperglikemia. Apabila hasil pemeriksaan kadar glukosa darah < 60 mg/dL atau meningkat >300 mg/dL puasa dapat dibatalkan.

Pengobatan diabetes saat berpuasa harus disesuaikan, karena jika tidak, dapat timbul komplikasi seperti hipoglikemia berat yang tentunya dapat membahayakan. Konsultasikan dengan dokter anda untuk informasi lebih lanjut.

Berikut adalah tips untuk para penyandang Dm dalam menghadapi puasa:

  1. Penyesuaian dosis dan jadwal pemberian obat atau insulin menurut anjuran dokter,
  2. Menghindari makanan berbuka yang terlalu manis atau yang mengandung karbohidrat berlebih
  3. Menyegerakan berbuka dan usahakan makan sahur menjelang waktu imsak.
  4. Makanan berbuka dapat berupa buah-buahan seperti kurma,pisang, melon, pepaya, dan makanan lainnya.
  5. Mengkonsumsi makan malam dan sahur dengan prinsip piring makan model T. Atur komposisi sesuai kebutuhan.
  6. Dapat mengonsumsi makanan selingan yang tidak terlalu manis menjelang tidur.
  7. Hindari Aktivitas fisik dan latihan fisik yang berlebihan.
  8. Selalu berkonsultasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya selama menjalankan ibadah puasa.

Puasa Ramadan akan mempengaruhi kendali glukosa darah akibat perubahan pola dan jadwal makan serta aktivitas fisik. Pasien diabetes sering tetap ingin berpuasa meskipun secara medis tidak memungkinkan.

Dokter hanya berperan memberikan pandangan dan panduan mengenai dampak puasa terhadap kondisi medis pasien dan bagaimana mengurangi risiko komplikasi. Pertimbangan medis secara menyeluruh harus dikomunikasikan oleh dokter kepada pasien DM dan atau keluarganya melalui kegiatan edukasi.

Baca Juga: Baik Dikonsumsi Penderita Diabetes Melitus! 5 Jenis Buah Ini Bisa Bantu Kontrol Kadar Gula Darah

Berpuasa dalam jangka waktu yang lama akan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi akut seperti hipoglikemia, hiperglikemia, ketoasidosis diabetikum, dan dehidrasi atau thrombosis.

Penderita DM tetap dapat menjalankan puasa. Tidak ada yang berubah, kecuali menggeser jadwal makan. Dari pagi, siang, sore/malam menjadi saat buka dan sahur. Nilai kalori tetap disesuaikan dengan kebutuhan,

Seseorang yang memiliki riwayat diabetes. Selama berpuasa, bisa menjadi tantangan besar, karena mereka sebenarnya dianjurkan untuk makan secara teratur. Namun, bila dilakukan secara tepat, puasa bisa memberi manfaat bagi pengidap diabetes.

Penyakit diabetes atau yang lebih dikenal dengan sebutan kencing manis termasuk salah satu jenis penyakit kronis, di mana kadar gula darah di dalam tubuh meningkat, sehingga sistem metabolisme menjadi terganggu. Pengidap diabetes bisa berpuasa, asal konsul terlebih dahulu dengan dokter.

Tetap semangat dengan bulan Ramadan ini dan selamat berpuasa untuk penderita DM. Ikuti semua anjuran dokter, dan jika terjadi penurunan langsung hubungi rumah sakit terdekat untuk mencegah hal terburuk terjadi.***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: p2ptm.kemkes.go.id yankes.kemenkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x