Network
يتْبعُ الميْتَ ثلاثَةٌ: أهلُهُ ومالُه وعمَلُه، فيرْجِع اثنانِ ويبْقَى واحِدٌ: يرجعُ أهلُهُ ومالُهُ، ويبقَى عملُهُ
Artinya: "Mengiringi mayat ke kuburannya dan diikuti oleh tiga perkara. Maka, pulanglah kembali dua perkara dan tetap tinggal bersamanya satu perkara. Mayat diiringi oleh keluarganya, hartanya, dan amalnya. Maka pulang kembali lagi keluarga dan hartanya dan tetap tinggal amal perbuatannya.”
Baca Juga: Sulit Dipercaya, Benarkah Pendosa Berat Saat Sakit Dosanya Diampuni dan Bakal Masuk Surga?
Dilansir dari YouTube Islam Populer pada Selasa, 16 April 2024. 5 hal ini sebabkan orang mengalami siksa kubur:
1. Mengadu domba
Hadits riwayat Ibnu Abbad, menjelaskan saat itu Rasulullah melewati 2 kuburan dan mengatakan kalau kedua orang didalam kubur itu sedang disiksa dalam kuburan masing – masing. Salah satunya karena tidak menjaga kebersihan dari air kencing dan satunya lagi karena suka mengadu domba.
إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا بِنِصْفَيْنِ ثُمَّ غَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ صَنَعْتَ هَذَا فَقَالَ لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفَ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا
“Sesungguhnya keduanya tidak akan disiksa kubur karena sebab yang besar. Satu di antara keduanya disiksa karena tidak bersih dari air kencingnya, dan yang satu lagi karena emang suka mengadu domba. Kemudian Nabi meminta untuk diambilkan pelepah kurma dan membelahnya juga menjadi dua, selanjutnya beliau bersabda: “Mudah-mudahan meringankan mereka selama belum kering keduanya.”
Dalam hadits riwayat Imam Ahmad dan Thabrani, hadits riwayat Ya'la bin Siyabah pernah mengisahkan, Rasulullah melintasi kuburan yang penghuninya sedang disiksa dan bersabda: "Sesungguhnya mayit ini juga banyak memakan daging orang lain (ghibah),"
Dalam riwayat hadits Ibnu Hibban, Rasulullah bersabda: "Orang tersebut menyakiti orang dengan lisannya dan terus melakukan ghibah.”
