Ini Keunggulan Talas Beneng, Si Raksasa yang Lagi Diincar Australia dan Belanda

- 5 Oktober 2020, 11:25 WIB
Talas beneng.
Talas beneng. /Dicky Mawardi/Galamedia/

GALAMEDIA - Talas beneng kini tengah menjadi incaran Australia dan Belanda. Peluang ekspor ke dua negara tersebut sangat besar.

Para petani di Desa Batulayang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat mulai tertarik menanam talas beneng. Jenis umbi-umbian ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan terbuka peluang ekspornya.

Lalu apa istimewanya talas beneng tersebut? Dari penelusuran Galamedia, talas beneng merupakan jenis umbi-umbian asli Pandeglang, Banten.

Baca Juga: Sebaiknya Dijauhi, Perbuatan-Perbuatan Ini Bisa Menghalangi Terkabulnya Doa Anda

Nama "beneng" merupakan singkatan dari besar dan koneng. Koneng adalah sebuah kata dalam bahasa Sunda yang artinya berwarna kuning.

Talas ini banyak dibudidayakan di wilayah Pandeglang, Banten. Beberapa kecamatan yang membudidayakan talas ini adalah Karang Tanjung, Pandeglang, Majasari, Kadu Hejo, Mandalawangi, Saketi, Menes, Pulosari, Jiput, Carita, Cisata, dan Cadasari.

Selain Australia dan Belanda, talas ini juga mulai dilirik oleh Jepang. Negara tersebut mengalami kekurangan pasokan talas sehingga peluang ekspor terbuka lebar.

Baca Juga: Biar Dapat Bantuan dari Kemensos, Begini Cara Membuat Kartu Keluarga Sejahtera

Talas beneng ini ternyata memiliki keunggulan yang istimewa, tidak dimiliki jenis talas lain. Ditinjau dari segi ukuran, talas beneng berukuran jauh lebih besar ketimbang talas kebanyakan.

Talas beneng memiliki ukuran yang dapat mencapai 2 meter. Bila talas lainnya bagian umbi tumbuh di dalam tanah, talas beneng tidak begitu.

Umbinya yang berukuran raksasa ini terdapat di atas tanah. Ukuran talas beneng siap panen biasanya memiliki panjang 1,2 hingga 1,5 meter.

Selain besar, bobot talas beneng pun sangat berat. Satu umbi talas beneng dapat memiliki bobot 35—45 kilogram. Untuk mencapai ukuran ini, talas memerlukan waktu tumbuh hingga 2 tahun.

Baca Juga: Awas! Tak Semua Tanaman Obat Aman Dikonsumsi, Ini yang Harus Dilakukan

Para petani menggemari bertanam talas beneng karena kemudahan dalam perawatannya. Dia tidak terpengaruh pada minimnya curah hujan yang terjadi akibat musim kemarau.

Talas, biasanya dipasarkan dalam bentuk talas segar. Selain itu, keripik talas menjadi salah satu olahan yang paling umum ditemukan.

Belakanga, seiring perkembangan zaman dan derasnya inovasi, membuat talas menjadi bahan baku beragam makanan. Mulai dari donat, mi, brownies, es krim dan beragam kue kering.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah