GALAMEDIA - Talas beneng kini tengah menjadi incaran Australia dan Belanda. Peluang ekspor ke dua negara tersebut sangat besar.
Lalu apakah talas beneng tersebut?
Dari penelusuran galamedia, talas beneng merupakan jenis umbi-umbian asli Pandeglang. Nama "beneng" merupakan singkatan dari besar dan koneng. Koneng adalah sebuah kata dalam bahasa Sunda yang artinya berwarna kuning.
Baca Juga: Es Buko Pandan Si Hijau yang Wangi dan Segar dari Filipina
Asal mula talas beneng adalah tanaman liar di dalam hutan Gunung Karang, Pandeglang.
Umbi Talas Beneng berukuran besar dengan warna daging kuning. Ukuran tanaman talas bisa sangat besar, yakni sekitar 2,5 meter dengan ukuran satu umbi maksimal bisa mencapai 10-20 kg per batang.
Talas Beneng merupakan umbi batang yakni umbinya muncul sampai ke atas permukaan tanah mengikuti batang tanaman. Jadi bisa memanjang atau meninggi sesuai tinggi pohon talas.
Baca Juga: Jokowi Bilang Jangan Sok-sokan Melockdown, Pakar: Kurang Harmonis Pemerintah Pusat dan Daerah
Meski telah memasuki masa panen tetapi belum dipanen juga, maka umbi talasnya tidak akan bermasalah. Berbeda dengan Talas Bogor yang jika telah memasuki masa panen kemudian tidak dipanen, maka Talas Bogor akan membusuk.
Selama pertumbuhan, tanaman talas tidak menuntut syarat khusus. Untuk pemanfaatannya, talas beneng banyak diolah warga sekitar menjadi keripik talas.
Baca Juga: Ini Kepribadian Mulia Rasulullah Sebelum Kenabian
Namun demikian karena masih terbatasnya alat dan sumber daya manusia di Juhut, kebanyakan talas hanya dikupas dan diparut kemudian dijemur hingga kering. Selanjutnya, siap dikirim ke Bogor untuk dijadikan tepung. Tepung tersebut bisa digunakan untuk membuat berbagai olahan makanan seperti brownis dan lain-lain.***