"Kalau secara during, banyak gerakan yang salah dan tidak ada rasa dari para mahasiswanya. Saya sih bisa saja dilepas begitu saja. Tapi ke depan, jika gerakan tari gaplek dan cikeruhan salah, apakah ISBI mau bertanggung jawab? Ini mah rasa tanggungjawab saya saja, agar mahasiswa menarikan tarian ini dengan benar," paparnya.
Karena dimasa pandemi Covid-19, kata Mas Nanu, para mahasiswa yang mengikuti kuliah praktik ini dibatasi hingga 20 orang per sekali pertemuan. Selain itu, para mahasiswa pun tetap menggunakan masker, menjaga jarak serta tetap diukur suhu tubuhnya saat masuk ke teater terbuka.
"Kita tetap menjalankan protokol kesehatan seperti 3M. Namun saat latihan, masker mereka harus dibuka dan tetap menjaga jarak," tambahnya.
Baca Juga: Hakim Perintahkan Eks Wakil Ketua Kadin Jabar Dikeluarkan dari Tahanan
Sedangkan kuliah praktek ini diikuti 120 mahasiswa jurusan tari semester 3 dan 5 yang dibagi dalam lima pertemuan.