Berfoto Telanjang di Masjid Hagia Sophia, Model Playboy Diburu Turki

19 Desember 2020, 07:09 WIB
Marisa Papen, model yang berfoto telanjang di depan Masjid Hagia Sophia Turki./Instagram /

GALAMEDIA - Seorang model majalah Playboy tengah diburu oleh Turki karena ulahnya berfoto telanjang di masjid Hagia Sophia.

Kemarahan Turki pun semakin memuncak setelah model bernama Marisa Papen itu juga berfoto telanjang dengan beralaskan bendera negara tersebut.

Jaksa Turki menyatakan Marisa terancam tujuh tahun penjara akibat perbuatannya itu. Bahkan Marisa dituding telah menghina kedaulatan negara.

Baca Juga: Pemkab Purwakarta Pastikan Tidak Gelar Acara Tahun Baru

Foto-foto telanjang Marisa juga disebutnya sebagai sebuah tindakan mengerikan dan cabul.

Marisa berfoto seperti itu sejak Hagia Sophia di Istanbul belum ditetapkan kembali sebagai masjid, atau saat masih berfungsi sebagai museum.

Ikon Turki itu memang menjadi salah satu lokasi yang paling populer dan dikenal di seluruh dunia.

Model asal Belgia itu mengaku terkejut mendengar kabar dirinya menjadi buruan pihak berwenang Turki. Terlebih setelah ia baru saja membuka situs web berisi koleksi fotonya.

Halaman web itu menampilkan semua negara yang pernah menjadi persinggahannya untuk pengambilan foto telanjang.

Baca Juga: Prof. KH. Yudian Wahyudi, Tanamkan Nilai Pancasila Lewat Film Animasi

Vatikan
Sebelum di Turki, Marisa memang pernah membuat kontroversi lain dengan berfoto telanjang di depan gedung-gedung ikonik di seluruh dunia.

Dia pernah ditangkap di Italia karena berpose telanjang di depan Vatikan, 2018 lalu. Marisa bahkan memicu kemarahan umat Yahudi karena berpose telanjang di dekat Tembok Ratapan Yerusalem.

Marisa bahkan pernah ditangkap oleh pihak berwenang di Mesir karena pelanggaran yang sama di Kuil Karnak di Luxor. Namun ia dibebaskan setelah membayar denda.

Baca Juga: Sejumlah PTS di Jakarta Ditunjuk jadi Duta Ubah Perilaku untuk Sosialisasikan Protokol Kesehatan

Marisa mengklaim melakukan foto-foto telanjang untuk meningkatkan kesadaran akan perjuangannya demi kesetaraan perempuan.

"Ini adalah teriakan untuk kebebasan. Saya ingin kembali ke masa ketika wanita menjadi ratu,” tutur dia dalam sebuah wawancara dengan The Sun.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler