Jelang Diterapkannya Pembelajaran Tatap Muka, Sekolah di Cimahi Sebar Angket

21 Desember 2020, 18:57 WIB
Ilustrasi sekolah tatap muka. /Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/

GALAMEDIA - Jelang diterapkannya pembelajaran tatap muka (PTM) pada Januari 2021, pihak sekolah di Kota Cimahi mulai menyebarkan angket atau survey yang ditujukan kepada wali murid dalam menyikapi PTM.

Sebab untuk pelaksanaan PTM, dibutuhkan kesepahaman bersama antara sekolah dan wali murid.

Survey yang dilakukan sekolah dilakukan baik secara tertulis maupun melalui form isian lewat dokumen secara daring.

Baca Juga: Rentetan Tsunami Besar di Indonesia Terjadi pada Bulan Desember

Penyampaian survey dilakukan berbarengan dengan masa pembagian raport pendidikan mulai Jumat 18 Desember 2020.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi Harjono mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada komite sekolah terkait kebijakan PTM, dan draft surat pernyataan orangtua siswa.

"Terkait PTM, kami meminta kepala sekolah dan guru terus mempersiapkan, orangtua juga harus tahu soal kebijakan terkait PTM, dan perlu disurvey untuk mengetahui perizinannya. Soal keputusan kapan dimulai, kita percayakan kepada pimpinan daerah yang akan memutuskan secara adil dan bijaksana," ujarnya, Senin 21 Desember 2020.

Baca Juga: Biar Selamat, Segera Lakukan Langkah Ini Jika Terjadi Tsunami

Menurut Harjono, jajaran sekolah tidak pada posisi setuju atau tidak setuju terkait PTM.

"Kebanyakan guru menginginkan segera dimulai PTM. Namun, ada ketentuan yang harus dipenuhi dari sisi kesehatan, diantaranya tidak berusia lanjut dan tidak memiliki penyakit komorbid.

Kalaupun guru tidak dilibatkan dalam PTM, tapi ikut membantu sekolah memfasilitasi kegiatan tersebut," tuturnya.

Baca Juga: Ini Beberapa Peristiwa Tsunami yang Menelan Banyak Korban Jiwa, Salah satunya Tsunami Aceh

Terkait izin orangtua, lanjut Harjono, diperlukan sebagai salah satu syarat penyelenggaraan PTM. "Semua pihak harus memahami bahwa PTM menjadi kepentingan, dan tanggung jawab bersama," jelasnya.

Pada awal PTM digelar, pihak sekolah bisa melakukan tes covid-19 terhadap guru. Namun tes tersebut bukan bagian dari pencegahan penularan covid-19, kalaupun digelar periodik tentu biayanya mahal dan membebani.

Karena itu, dibuat aplikasi presensi harian untuk siswa maupun guru dan tenaga kependidikan lainnya yang turut memuat potret kesehatan.

Baca Juga: Kapolres Sumedang : Covid-19 Belum Berlalu, Ayo Sayangi Diri Sendiri dan Keluarga

Datanya diolah secara harian, akan lebih baik lagi kalau terintegrasi dengan Pusat Informasi Covid-19 Cimahi (PICC).

"Data ini bakal memetakan kondisi penyebaran covid di lingkungan pendidikan. Peta tersebut bisa menjadi dasar kebijakan jika ada temuan kasus baru di sekolah," tuturnya.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler