Bagi Penyayang Kucing, Waspadai Penyakit Ini di Musim Penghujan

3 Januari 2021, 16:54 WIB
Warga berboindong-bondong vaksin hewan peliharaannya. /Laksmi Sri Sundari/

GALAMEDIA - Bagi penyayang binatang terutama kucing diimbau untuk berhati-hati dan waspada, pasalnya di musim hujan seperti saat ini penyakit panleukopenia sedang mengintai.

Penyakit akibat virus tersebut bahkan bisa mengancam nyawa kucing.

Kepala Seksi (Kasi) Peternakan pada Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Retno Wulan mengimbau untuk berhati-hati bagi penyayang binatang terutama kucing, dikarenakan perubahan musim, di mana virus dan bakteri berkembang cukup cepat.

Baca Juga: Bikin Kejutan, Tesla Luncurkan Model Terbarunya di Cina dengan Harga Rp700 Juta

Sebagai pecinta kucing kewaspadaan harus ditingkatkan karena ada satu virus mematikan yang bisa membunuh kucing dalam hitungan hari, yakni panleukopenia.

"Panleukopenia adalah infeksi virus yang menyerang kucing, baik kucing liar maupun peliharaan. Gejala panleukopenia diantaranya muntah, diare berdarah, dan nafsu makannya turun.

Panleukopenia ini cukup mematikan dallam beberapa hari saja, proses suka cepet. Karena di musim seperti ini imunnya suka turun, kaya kita lah imunnya lagi turun. Desember 2020 lagi banyak (kasusnya)," ungkap Retno.

Baca Juga: Selama Tahun 2020, Petugas Damkar Cimahi Tangani 78 Kasus Kebakaran

Sebagian besar kucing yang terinfeksi mati, karena dehidrasi yang disebabkan oleh diare atau infeksi sekunder yang dipicu oleh kelemahan sistem kekebalan tubuh.

"Jika sudah melihat beberapa tanda tersebut bisa dilakukan penanganan dengan membawa hewan peliharaan kita ke klink dan dokter hewan terdekat atau bisa juga dibawa ke puskeswan untuk mendapat penanganan," tutur Retno.

Untuk mencegah agar kucing tidak terkena panleukopenia, kata Retno, kucing tersebut harus mendapat vaksin lengkap.

Baca Juga: Dijuluki Meghan Markle Eropa, Perseteruan Calon Ratu Kian Runcing Kerajaan Denmark Terancam Retak

Serta selalu menjaga kesehatan dari pakan, lingkungan yang bersih, dan pemberian cukup vitamin. Namun sayangnya vaksin tersebut tidak disubsidi pemerintah, karena penyakitnya tidak menular ke manusia.

"Vaksin lengkapnya tidak disubsidi pemerintah, karena kan tidak menular ke manusia. Jika ingin vaksin lengkap bisa diperoleh di puskeswan atau di dokter-dokter praktek swasta," kata Retno.

Menurut Retno, vaksin lengkap ini merupakan vaksin yang didatangkan dari luar negeri atau import. Sayangnya dalam beberapa bulan terakhir ini vaksinnya sedang langka sebagai dampak mewabahnya virus corona atau Covid-19.

Baca Juga: Sejak Jumat 1 Januari 2021, di Cimahi Tahu dan Tempe Hilang di Pasaran

"Jadi makin banyaklah kasusnya. Harusnya bisa dicegah dengan vaksinasi, tapi vaksinnya lagi langka jadi kasusnya banyak di desember kemarin," ucapnya.

Diakui Retno jiia pihaknya kerap melakukan sosialisasi tentang pentingnya hewan peliharaan di vaksin lengkap, untuk menghindari penyakit.

"Kita sambil vaksin rabies dan flu burung juga sering menyampaikan pentingnta vaksin lengkap. Hanya saja untuk vaksin rabies saja tidak semua warga aware ya, apalagi vaksin lengkap ini kan tidak disubsidi, karena tidak menular ke manusia," ujarnya.

Baca Juga: Sejak Pandemi Covid-19, Pelantun Lagu 'Dua Cinta Satu Hati' Ini Jadi Rutin Berolahraga

Disebutkan Retno, vaksin lengkap ini memang harganya lumayan mahal yakni Rp 250 ribu lebih.

"Karena harganya merasa kemahalan, jadi kadang-kadang yang merasa tidak perlu suka tidak melaksanakannya, karena harga vaksinnya itu diharga Rp 250 ribu ke atas. Kadang mereka tahu pentingnya vaksin lengkap ini, namun karena konsidi seperti ini (pandemi Covid-19), jadi mengurungkan niatnya," pungkasnya.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler