Yahintara dan Disrumkin Garut Renovasi Masjid dan Bale Wargi dari Lomba Desain Program Nata Lembur

1 Maret 2021, 10:24 WIB
Para pemenang lomba desain Masjid dan Bale Wargi Program Nata Lembur, hasilnya akan digunakan untuk merenovasi masjid dan bale wargi oleh Yahintara dan Disrumkin Garut /Hasil tangkap layar whatsApp

GALAMEDIA - Yayasan Arsitek Hijau Nusantara (Yahintara) bekerja sama dengan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disrumkim) Kabupaten Garut akan merenovasi fasilitas Masjid dan Bale Wargi sehingga lebih layak bagi masyarakat.

Ketua Yahintara Boy Oktavian menyebutkan desain renovasi masjid tersebut berasal dari hasil lomba Desain Masjid dan Bale Wargi dalam program nata lembur di Kampung Ancol Desa Sindanggalih di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Kita memediasi dan mencoba memberikan terobosan perencanaan pembangunan sehingga tercipta suatu sayembara desain masjid," kata Boy dalam siaran persnya, Senin 1 Marrt 2021..

Disebutkannya tujuan Yahintara ini berkaitan dengan upaya mengkampanyekan rumah murah sehat layak huni. Salah satunya dengan mengadakan lomba desain masjid yang ditujukan bagi mahasiswa di seluruh Nusantara. Diharapkan dari sayembara ini dapat dibangun dengan anggaran yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

Baca Juga: Teddy Gusnaidi Tak Mau Ikut Campur Gejolak Partai Demokrat: Ada Gonjang-Ganjing di Internal Partai Itu Biasa

"Kita juga berupaya semua yang direkomendasikan Yahintara bisa diaplikasikan dan terbangun," ujarnya.

Boy mengungkapkan dipilihnya lomba sayembara desain masjid dan bale wargi karena merupakan fasilitas umum yang merupakan bagian dari program nata lembur dari Disrumkin Kabupaten Garut.

"Perumahannya sudah terbangun tapi fasilitas umumnya baru dilaksanakan tahun ini seperti masjid dan bale wargi," ujarnya.

Menurutnya, ke depan tidak tertutup kemungkinan akan dibangun fasilitas umum dan tempat beribadah lainnya.

Baca Juga: Cinlok Hingga Menikah, Berikut Deretan Artis Bollywood yang Terlibat Cinta Lokasi

"Berkolaborasi dengan semua pihak mudah-mudahan kita bisa melakukan itu,"imbuhnya. Adapun, Wakil Dekan Akademik Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kegiatan ITB sekaligus dewan juri lomba Desain Masjid dan Bale Wargi, Aswin Indrapastra menyebutkan jumlah peserta yang mendaftar mengikuti lomba sebanyak 227 peserta.

Sedangkan yang memberikan hasil desain (karya) sekitar 107 peserta yang berasal dari 47 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Berdasarkan hasil penjurian, juara 1 lomba ini berasal dari Universitas Yogyakarta, juara II dari Universitas Tanri Abeng dan juara III dari Universitas Islam Indonesia. Untuk kriteria penilaiannya mulai dari pendekatan desain, struktur pembangunan dan Rencana anggaran biaya (RAB).

Desain ini juga harus sesuai dengan anggaran yang tersedia. Selain itu, penggunaan material lokal yang mudah dipelihara karena setelah proyek ini sudah jadi dibangun maka yang memelihara adalah masyarakat setempat.

Baca Juga: Resmi, Insentif PPnBM Nol Persen Kendaraan Mobil Telah Diberlakukan Hari Ini

Desain ini pun harus bisa mengedukasi masyarakat. Artinya, kedua fasilitas publik ini harus menjadi contoh bagaimana mereka bisa meningkatkan kesadaran pemeliharaan fasilitas umum.

"Dari 107 karya yang masuk memang akhirnya juri memutuskan ketiga peserta tersebut menjadi juara," katanya.

"Diharapkan dengan desain yang baik masyafakat bisa memelihara fasilitas umum tersebut," tambahnya.

Untuk hadiah lomba, lanjut Aswin, karena pesertanya mahasiswa maka tidak hanya berbentuk materi melainkan karya yang dibangun menjadi sebuah kebanggan bagi mereka karena sudah bermanfaat bagi masyarakat luas. Selain itu, sesuai dengan program Kemendikbud RI, dimana segala kegiatan yang menunjang pendidikan itu dihargai misalnya kegiatan ekstrakurikuler akan masuk ke dalam kurikulum pembelajaran.

Baca Juga: Mobil Listrik di Masa Depan, Lebih Baik dari Mobil Gas?

"Kami sangat mendukung kegiatan ini karena menjadi ajang pelatihan. Selain itu melatih mahasiswa dalam berkolaborasi dengan masyarakat," ungkapnya.

Ke depan, tidak tertutup kemungkinan desain dari ketiga juara lomba tersebut akan diterapkan di wilayah lainnya.

"Diharapkan kegiatan ini bisa bermanfaat bagi pihak lainnya. Selain itu mendorong pihak lain juga berinisiatif untuk melakukan program yang sama sehingga menghasilkan fasilitas umum yang bermanfaat bagi masyarakat," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Garut, Eded Komarudin Nugraha menambahkan ketiga desain juara lomba ini akan diterapkan di Kampung Ancol Desa Sindanggalih di Kabupaten Garut, dengan alokasi dana sebesar Rp170 juta.

Baca Juga: Haikal Hassan Minta Bebaskan HRS, Ferdinand Hutahaean: Kalau Tak Mampu Membedakan Sebaiknya Diam

"Adanya lomba ini kami ingin memberikan fasilitas yang layak bagi masyarakat sekitar," pungkasnya.

 

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler