Jokowi Biarkan Kudeta Partai Demokrat yang Potensi Pertumpahan Darah, Andi Arief Curiga: Atau By Design?

2 Maret 2021, 10:55 WIB
Andi Arief dan Presiden Jokowi. /Istimewa / Pikiran Rakyat

 

GALAMEDIA - Kisruh panjang Partai Demokrat terkait isu kudeta masih terus bergulir.

Sejak awal Februari 2021 yang lalu pertama kali disampaikan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum, hingga kini suasananya masih belum menunjukan akan mereda.

Pasca AHY menggulirkan isu pengambilalihan kepemimpinan darinya yang diduga dilakukan oleh Moeldoko dengan bantuan beberapa kader internal Partai Demokrat, hingga kini pecah kongsi di tubuh Partai Demokrat semakin terlihat.

Baca Juga: Gus Miftah Sindir Pemerintah Terkait Legalisasi Miras, Kali ini Lewat Adegan Film Brama Kumbara

Baru saja, pada Jumat 26 Februari 2021 yang lalu DPP Partai Demokrat melakukan pemecatan secara tidak hormat kepada kader-kader yang terlibat kudeta tersebut, termasuk diantaranya Marzuki Alie mantan Sekretaris Jenderal dan Jhoni Allen Marbun.

Pasca dipecat dari Partai Demokrat, reaksi keras jutru ditunjukkan oleh Marzuki Alie dan Jhoni Allen Marbun.

Pasca diberhentikan, Marzuki Alie kerap terlibat perseteruan dengan kader-kader muda Partai Demokrat di Twitter, bahkan Marzuki dalam salah satu keterangannya menyatakan akan menempuh jalur konstitusional seandainya sudah diperlukan buntut pemecatannya itu.

Baca Juga: Terkait Legalisasi Investasi Miras, Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini: Batalkan

Begitu juga yang dilakukan Jhoni Allen, secara mengejutkan ia mengatakan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukan merupakan orang yang berjasa dan bukan pendiri Partai Demokrat.

Lebih jauh, Jhoni menuding justru SBY yang melakukan kudeta dari Anas Urbaningrum serta membawa Demokrat ke politik dinasti.

Pernyataan Jhoni Allen dan Marzuki Alie memantik penentangan dari kader-kader demokrat yang masih aktif khususnya yang pro AHY.

Baca Juga: Bupati Bandung Terpilih Siap Bersinergi dengan Pj Sekda Kab Bandung

Kini, perpecahan di tubuh Partai Demokrat semakin terlihat buntut pertentangan yang belum juga ada titik terang.

Baru-baru ini, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief buka suara terkait isu kudeta di tubuh partainya.

Yang jadi sorotan Andi Arief adalah sikap pembiaran dari Joko Widodo (Jokowi) selaku Presiden terkait kekisruhan yang kini terjadi.

Baca Juga: Kembali ke GBLA, Hari Ini Persib Latihan Dua Kali, Yuk Intip Pemain Anyar!

Melansir akun Twitternya @Andiarief_, ia menyesalkan sikap pembiaran yang ditunjukkan Jokowi saat ini, padahal menurutnya pengambilalihan Demokrat oleh salah satu orang terdekatnya yakni Moeldoko berpotensi timbulkan perpecahan.

"Soal UU Pemilu (termasuk Pilkada) yang menyangkut masa depan demokrasi, Demokrat diajak bicara. Soal pengambilalihan paksa Demokrat oleh Pak Moeldoko ada pembiaran," tuturnya dilansir Galamedia Selasa, 2 Maret 2021.

"Padahal pengambilalihan potensi horizontal dan bisa pertumpahan darah kalau ikuti sejarah. Atau by design?," pungkasnya.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler