PSI Jabar: Kerja Solidaritas Bersama jadi Kunci Mencegah Terorisme Sejak Dini

1 April 2021, 09:52 WIB
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Jawa Barat, Furqan AMC./dok.PSI Jawa BArat /

GALAMEDIA - Mabes Polri menjadi sasaran aksi teror pada Rabu, 31 Maret 2021 sore.

Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (DPW-PSI) Jawa Barat secara tegas menyatakan berdiri bersama Polri dan segenap jajarannya.

PSI mendukung sepenuhnya tindakan tegas-terukur terhadap pelaku serangan tersebut.

"Serangan di dalam kompleks Mabes Polri bisa dibaca sebagai upaya menciptakan atmosfir ketakutan pada masyarakat umum. Pelaku teror mau menunjukkan bahwa mereka bisa mengancam siapa pun, di mana pun dan kapan pun," tutur Ketua DPW PSI Jawa Barat, Furqan AMC, Kamis, 1 April 2021.

Baca Juga: Piala Menpora: Empat Tim Sudah Genggam Tiket 8 Besar, Persib dan Persiraja?

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Yusri Yunus bahkan mengungkapkan, sejumlah terduga teroris yang ditangkap baru-baru ini di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya telah menyiapkan 100 bom yang dapat diledakkan.

PSI Jawa Barat pun mengimbau semua pihak, khususnya kepada masyarakat sipil, untuk meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing.

"Segera laporkan pada pihak berwajib jika menemukan orang atau kegiatan yang tidak biasa di lingkungan sekitar," imbau Furqon.

Sebagai contoh kasus, kata dia, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar terdeteksi jejaknya aktif dalam program indoktrinasi di sebuah komplek perumahan di Makassar.

Baca Juga: Soal Teror Mabes Polri, Deddy Corbuzier: Ini Masalah Kepercayaan yang Ditanamkan oleh Orang-orang Radikal

Hal itu sebagaimana keterangan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan 30 Maret 2021.

DPW PSI Jabar juga menyerukan agar seluruh elemen bangsa merapatkan barisan untuk mencegah berkembangnya situasi yang menguntungkan terorisme dalam bentuk apapun.

Mengingat intoleransi merupakan awal dari setiap tindak terorisme, maka pemerintah harus sedini mungkin menindak tegas sesuai dengan aturan yang ada setiap tindak intoleransi bernuansa SARA.

"Jika wabah intoleransi dibiarkan merebak, maka akan jadi ladang subur tumbuhnya terorisme," ujar Furqon.

Baca Juga: Teroris Serang Mabes Polri, Deddy Corbuzier: Tindakan Bodoh, Pelaku Ditipu dan Dicuci Otaknya

Ia menaruh harapan besar kepada para pendidik di semua jenjang pendidikan juga memberikan edukasi untuk mencegah merebaknya terorisme terutama di kalangan generasi milenial (Y) maupun generasi Z.

"Miris rasanya mengetahui pelaku penyerangan di Mabes Polri adalah pemudi berusia 25 tahun. Begitu juga dengan pelaku bom gereja Katedral Makassar yang berusia 26 tahun, kelahiran tahun 1995," katanya.

Oleh karena itu, Furqon menyatakan, kerja solidaritas bersama segenap elemen masyarakat, aparat dan pemerintah adalah kunci untuk mencegah terorisme sedini mungkin.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler