GALAMEDIA - Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah menuai sorotan. Terlebih ketika akun resmi sosial media milik pemerintah, yakni Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) turut memberitakan Presiden Jokowi datang ke pernikahan tersebut.
Sorotan masyarakat ini pun ditanggapi Politisi Ruhut Sitompul. Lewat Akun twitter resminya, Ruhut Sitompul menulis dimana kesalahan Setneg mengunggah foto pernikahan tersebut.
"Setneg unggah foto pernikahan Atta Aurel dimana salahnya?" tulisnya dalam akun twitter, @ruhutsitompul, Senin 5 April 2021.
Baca Juga: Terungkap, Kebugaran Pemain Persib Ternyata Masih Jauh dari Kata Ideal
Baca Juga: Hore! Pemerintah Kembali Beri Bantuan BLT UMKM atau BPUM 2021, Simak Syarat dan Cara Mendaftarnya
Menurut Ruhut Sitompul, Jokowi sebagai presiden Indonesia melekat jabatannya dimana dan kapan saja. Tidak itu saja, presiden dan ibu negara sudah sesuai dengan aturan protokol kesehatan.
"Pak Joko Widodo sebagai Presiden RI melekat jabatannya dimana dan kapan saja Pak Jokowi berada bersama Ibu Negara Iriana sesuai aturan ke Protokol an mohon maklum MERDEKA," katanya.
Sementara itu, pernikahan kedatangan Presiden Jokowi ke pernikahan Atta Dan Aurel juga mendapat tanggapan dari mantan juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi atau Uki.
Baca Juga: Rayakan Sweet Seventeen, Haruto Treasure Kian Memesona
Uki menyoroti perihal akun resmi sosial media milik pemerintah tersebut.
Ia menilai, kedatangan Presiden Jokowi ke acara tersebut bukanlah sebuah pelanggaran serta sah-sah saja jika presiden hadir di acara pernikahan tersebut.
Uki juga meyakini pernikahan besar seperti itu tentunya telah menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, meskipun nantinya akan menimbulkan perdebatan prokes.
“Bahwa Presiden menghadiri resepsi, itu fine-fine aja, paling terjadi perdebatan prokes di sana sini,” kata Uki dilansir Galamedia dari akun Twitter @Uki23 pada Senin, 5 April 2021.
“Saya yakin prokes diterapkan dengan ketat,” sambungnya.
Akan tetapi, Uki mengungkapkan hal yang ia sangat sorot dan ia kritisi ialah ketika acara pernikahan yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan persoalan negara, dipublikasi oleh akun resmi Sekretariat Negara.
“Pun demikian, mbok sensitif lah. Apa pentingnya akun resmi negara siarkan ini?” ujarnya.***