GALAMEDIA – Prakerja merupakan sebuah gagasan Presiden Joko Widodo untuk memajukan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
Program Kartu Prakerja bertujuan meningkatkan kompetensi, produktivitas, dan daya saing sekaligus untuk mendorong kewirausahaan.
Gagasan ini berawal dari keresahan bahwa masih banyak angkatan kerja Indonesia yang belum terserap dan juga skill gap dalam lingkungan pekerjaan.
Dipayungi oleh Peraturan Presiden dan Peraturan Menko Perekonomian, program Kartu Prakerja dimulai pada 17 Maret 2020.
Baru-baru ini, ada kabar yang menghebohkan warga Indonesia, khususnya peserta Prakerja.
Sebelumnya, peserta Prakerja hanya akan mendapat bantuan sebesar Rp 600.000 selama empat bulan yang jika ditotalkan menjadi Rp 2.400.000.
Namun, saat ini, alumni Prakerja bisa mengakses pinjaman usaha alias Kredit Usaha Rakyat (KUR) perbankan. Salah satunya KUR Super Mikro.
Syarat mengajukan hal ini pun sangat mudah. Peserta alumni Prakerja hanya butuh melampirkan E-Sertifikat pelatihan yang sudah mereka ikuti sebelumnya.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 10 April 2021: Asyik! Al dan Andin Pergi Honeymoon, Aladin On The Way
Kemudian, alumni Prakerja yang dirasa pemerintah kredibel akan dihubungi melalui pesan singkat oleh pihak perbankan untuk mendapatkan sejumlah pinjaman.
Tapi, tak semua alumni Prakerja bisa mendapatkan pinjaman ini.
Hanya mereka yang sudah menyatakan minatnya mengakses KUR dari survei yang dilakukan Manajemen Kartu Prakerja.
Selain itu, alumni Kartu Prakerja yang dipilih adalah alumni yang bersih alias tak tertera dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan OJK (SLIK OJK).
Baca Juga: 5 Bencana Alam Baru yang Akan Terjadi di Masa Depan, Peradaban Manusia Terancam!
Baca Juga: 8 Budaya Indonesia yang 'Dicuri' Oleh Malaysia, Mulai dari Rendang Hingga Angklung
Menanggapi hal ini, seorang politisi ZA Effendy menyampaikan pendapatnya. Melalui akun Twitternya @ZAEffendy. Ia mengatakan dari mana negara akan memberikan pinjaman ini.
"Alumni Kartu Prakerja sudah bekerja? (Pemerintah) via perbankan akan tawari utang...bayarnya dari mana? Belum lagi beban bunga (riba)? Jangan buat rakyat susah jadi tambah sengsara? #Nalar kan !!," tulisnya.***