Komunitas Tionghoa Peduli Salurkan Bantuan Rp 100 Juta untuk Korban Bencana Banjir Bandang NTT

16 April 2021, 11:22 WIB
Komunitas Tionghoa Peduli menyalurkan bantuan Rp 100 juta untuk korban bencana banjir bandang di NTT, Kamis, 15 April 2021./dok.Komunitas Tionghoa Peduli/ /

GALAMEDIA - Komunitas Tionghoa Peduli menyalurkan bantuan uang tunai Rp 100 juta kepada korban terdampak bencana banjir bandang Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bantuan diserahkan pada Kamis, 15 April 2021 sore, dengan difasilitasi oleh Kodam III/Siliwangi.

Tokoh Komunitas Tionghoa Peduli, Djoni Toat menyatakan, uang tunai tersebut diproyeksikan dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar para korban terdampak yang masing mengungsi.

Ia juga menambahkan, bantuan uang tunai dinilai efektif untuk mengantisipasi penghamburan jika logistik atau makanan yang dikirimkan.

Baca Juga: Habib Rizieq Raih Gelar Doktor di Tengah Pesakitan, Refly Harun: HRS Sudah Bermimikri, Tidak Hanya Berteriak

"Kita beri bantuan kepada masyarakat NTT yang kena musibah, bentuk donasi sebanyak Rp 100 juta. Mudah-mudahan meringankan beban masyarakat di NTT," ujar Djoni.

"Saya melihat kalau logistik agak kesulitan dalam pengirimannya, kita percayakan menyalurkannya," sambung dia di gedung Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP) Kota Bandung, Jumat, 16 April 2021.

Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto menyatakan, bantuan uang tunai untuk korban bencana NTT bersumber dari komunitas Tinghoa Peduli.

Menurut dia, bantuan tunai dari luar pulau sangat efektif agar menyesuaikan dengan kebutuhan logistik dan makanan bagi para korban.

"Alhamdulilah bisa membantu pemerintah. Tujuannya membantu masyarakat terdampak di sana, langsung dikirim ke sana," katanya.

Baca Juga: Cuitan Kocak Berujung Curhat Bikin Auto Senyum-senyum Sendiri, Ya Gak Sih?

Bencana alam yang melanda NTT terjadi pada 4 April 2021 dan cukup banyak menelan korban jiwa. Selain itu, banyak warga terluka dan bangunan rumahnya hancur.

Berikut rincian korban dan kerusakan akibat banjir bandang NTT:

1. Kabupaten Flores Timur: 71 warga meninggal, lima hilang, 61 terluka, dan 1.361 orang mengungsi. Sebanyak 126 rumah rusak.

2. Kabupaten Lembata: 46 orang meninggal, 22 orang hilang, 49 terluka, dan 2.345 orang mengungsi. Sebanyak 689 rumah rusak.

3. Kabupaten Alor: 28 orang meninggal, 13 hilang, 25 warga luka-luka. Untuk warga yang mengungsi belum didata karena lokasi bencana terisolasi. Sebanyak 127 rumah rusak.

4. Kabupaten Kupang: 14 orang meninggal. 5.460 orang mengungsi dan 6.546 rumah warga rusak.

5. Kabupaten Malaka: 6 orang meninggal dunia, 6orang luka dan 5.326 orang mengungs, 428 rumah hanyut.

Baca Juga: Zilkifli: Koalisi Partai Politik Berbasis Massa Islam Kontraproduktif dengan Upaya Rekonsiliasi Nasional

6. Kota Kupang: 6 orang meninggal, 8 terluka dan 1.285 orang mengungsi. Rumah warga yang rusak mencapai 7.813 rumah rusak.

7. Kabupaten Sabu Raijua: 2 warga meninggal dan 5 orang hilang. Sedangkan rumah yang rusak sebanyak 4.777 unit.

8. Kabupaten Ende: Satu orang meninggal, 350 kepala keluarga terdampak, 80 rumah rusak.

9. Kabupaten Sikka: Satu orang meninggal dan 982 orang terdampak.

10. Kabupaten Ngada: Satu orang terluka dan enam unit rumah warga rusak.

11. Kabupaten Rote Ndao: Satu orang terluka, 1.072 orang mengungsi dan 3.814 rumah warga rusak.

12. Kabupaten Belu: 272 orang mengungsi, 1.958 orang terdampak dan 24 unit rumah rusak.

Baca Juga: Jumat Pagi, Kurs Rupiah Dibuka Bergerak Datar Ditengah Turunnya Obligasi AS, Rupiah Dikisaran Rp 14.614/Dolar

13. Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU): 620 jiwa terdampak dan 150 rumah rusak berat.

14. Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS): 708 orang mengungsi, 5.198 warga yang terdampak.

15. Kabupaten Sumba Barat: 284 orang terdampak.

16. Kabupaten Sumba Timur: 7.212 jiwa mengungsi dan 15.462 kepala keluarga terdampak.

17. Kabupaten Manggarai: 87 orang mengungsi, 678 terdampak dan 225 rumah warga rusak.

18. Kabupaten Sumba Tengah: 21 warga terdampak.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler