Sebut Kerumunan Ancol Sama dengan di Sungai Gangga, Ferdinand: Kematian Sudah Banyak, Mengapa Tak Mau Sadar?

15 Mei 2021, 16:15 WIB
Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. //Instagram/@ferdinand_hutahaean

GALAMEDIA - Pemerintah resmi memberlakukan larangan mudik lebaran tahun 2021.

Menyikapi hal tersebut, pemerintah justru memperbolehkan pembukaan destinasi wisata.

Dibukanya destinasi wisata di tengah pandemi covid-19, justru membuat lonjakan wisatawan semakin meningkat.

Kerumunan semakin tak terhingga, bahkan 10.000 wisatawan lebih telah memasuki berbagai destinasi wisata di Jakarta, termasuk di Ancol.

Menanggapi soal kerumunan yang terjadi di beberapa lokasi wisata di Jakarta, Ferdinand Hutahaean pun memberikan komentarnya.

“Foto kondisi keramaian dan kerumunan di Ancol ini mengingatkan saya pada keramaian di Sungai Gangga India,” tulis Ferdinand Hutahaean dilansir Galamedia dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Baca Juga: Gus Nadir Ajak Para Santri Tolak Jadi Buzzer Istana atau Oposisi: Lebih Baik Kerja Halal dan Berkah

Terlebih, seperti yang diketahui kondisi di India yang kian hari kian mencekam dan semakin tak terkendali, sehingga menelan banyak korban jiwa akibat virus korona.

Untuk itu, Ferdinand Hutahaean kembali mengingatkan masyarakat dengan kejadian tersebut.

“Korban sudah banyak, kematian sdh banyak karena covid, bahkan kita pernah dalam situasi RS tak mampu menampung pasien covid. Mengapa kita tak mau sadar bahayanya?” ujarnya.

Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta telah memberikan berbagai aturan, termasuk menggunakan KTP Jakarta untuk memasuki lokasi wisata, namun lokasi wisata tetap ramai dikunjungi oleh para wisatawan.

Baca Juga: Ikatan Cinta Spesial Lebaran 15 Mei 2021: Andin-Al Bikin Baper, Elsa Ketakutan Melihat Ricky

Sebelumnya, Anies Baswedan mengungkapkan bahwa wisata di Jakarta hanya menerima warga Jakarta.

"Tempat wisata di Jakarta hanya menerima pengunjung ber-KTP Jakarta,” ujar Anies Baswedan.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler