Balas Serangan dari Lebanon, Israel tembakan 22 Peluru Artileri

18 Mei 2021, 14:43 WIB
Ilustrasi - artileri Israel yang menyerang Palestina dan Lebanon. /REUTERS/Amir Cohen/REUTERS

GALAMEDIA - Sebanyak 6 proyektil ditembakan dari arah Lebanon ke Israel Utara, Senin 17 Mei 2021. Israel pun membalas serangan tersebut dengan sasaran lokasi peluncuran proyektil tersebut.

Seorang sumber di bidang keamanan Lebanon mengatakan, peluru terdengar ditembakkan dari Lebanon selatan. Mereka juga sedang berupaya mengetahui lokasi tersebut.

Sumber itu mengatakan, ada sekitar 22 peluru yang ditembakkan artileri Israel ke wilayah Lebanon.

Baca Juga: Tokyo Revengers Episode 7: Tanda-tanda Geng Toman Hancur, Mikey dan Draken Berselisih Paham!

Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) mengatakan, pihaknya telah mendeteksi tembakan roket tersebut. Dimana lokasinya di sekitar Rashaya Al Foukhar di Lebanon selatan.

"Kepala UNIFIL segera melakukan kontak dengan mitra-mitra mereka di militer Lebanon serta komando IDF untuk mendesak para pihak agar benar-benar menahan diri untuk mencegah peningkatan ketegangan. IDF sekarang telah menghentikan tembakan," tulis misi tersebut di Twitter.

IDF adalah angkatan bersenjata Israel.

Baca Juga: Kutuk Serangan Israel ke Palestina, Serikat Buruh Jabar: Ini Pelanggaran HAM dan Pelanggaran Perang!

Serangan artileri itu juga, seperti dilansirkan Antara tampaknya tidak menandakan ada medan baru dalam pertempuran Israel dengan kelompok milisi di Jalur Gaza.

Sementara itu, serangan dari Lebanon menyebabkan sirene serangan udara Israel meraung-raung di dekat kibbutz (kompleks permukiman warga Israel) Misgav Am, di sepanjang perbatasan utara Israel dengan Lebanon.

Insiden itu merupakan serangan lintas batas kedua yang terjadi dalam sepekan terakhir ini.

Baca Juga: Lantik Bupati Cianjur, Ridwan Kamil Minta Potensi Pertanian-Pariwisata Dimaksimalkan

Pada Kamis 13 Mei 2021, tiga roket diluncurkan dari Lebanon menuju Israel utara namun mendarat di Laut Mediterania. Serangan itu tidak menyebabkan kerusakan atau korban jiwa.

Israel berperang pada 2006 melawan gerilyawan Hizbullah, yang memiliki pengaruh di Lebanon selatan serta akses untuk mendapatkan roket canggih. Sejak itu, perbatasan tersebut lebih tenang.

Kelompok-kelompok kecil Palestina di Lebanon pada masa lali kerap menembaki Israel secara sporadis.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler