Polemik Ganjar-PDIP, Refly Harun : Pertanyaannya, Saat Ini Ganjar Mau Ke Mana?

25 Mei 2021, 19:49 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dok. Humas Pemprov Jateng /

GALAMEDIA – Konflik internal sedang terjadi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak diundang dalam sebuah acara PDIP dan sempat disindir oleh petinggi PDIP, Puan Maharani.

Kendati demikian, Ganjar menanggapi santai atas sindiran tersebut. Ganjar pun tak mempersoalkan dirinya tidak diundang saat acara pengarahan di DPD PDIP Jateng.

“Jika sebagai orang Jawa tidak diundang ya berarti tidak datang,” kata Ganjar dilansir melalui berbagai sumber.

Sementara mengenai sindiran Puan mengenai media sosial, Ganjar menjelaskan, dirinya sudah bermedsos sejak menjadi anggota DPR.

Menanggapi hal ini, ahli hukum tata negara, Refly Harun turut membuka suara. Menurut Refly ini menjadi tantangan keras bagi Ganjar karena ia langsung dikritik oleh Puan.

Baca Juga: 1 Juni 2021 Pengguna ATM Link Dibebani Biaya Tarik Tunai dan Cek Saldo, Himbara Beri Layanan Gratis

“Ini sebenarnya tantangan keras ya bagi Ganjar Pranowo, karena Puan Maharani yang langsung mengkritik Ganjar,” ujarnya dilansir melalui Youtube Refly Harun.

Refly berkata yang menjadi pertanyaannya adalah akan ke mana Ganjar saat ini dan bahkan ada pengamat yang menyarankan Ganjar untuk keluar dari PDIP.

“Pertanyaanya adalah, mau ke mana Ganjar ini ya? Ada yang bilang, ‘ya sudahlah dari pada dipermalukan, keluar saja dari partai’. Ada pengamat yang menyarankan itu (untuk Ganjar),” tandasnya.

Tapi tentu Ganjar tidak akan keluar dari PDIP sekarang, menurut Refly.

“Tetapi tentu Ganjar tidak akan melakukannya saat ini. Tapi kita tau bahwa Gubernur Ganjar akan berakhir pada tahun 2023. Anies Baswedan 2022,” jelasnya.

Lebih lanjut, Refly berkata ke mana Ganjar setelah 2023. Kendati demikian, saat jabatan Ganjar selesai itu adalah waktu yang ideal.

“Pertanyaannya adalah setelah 2023 nanti Ganjar mau ke mana? Sebenarnya Ganjar lebih baik dibandingkan Anies Baswedan, karena 2023 itu, begitu selesai, langsung pencalonan sebagai Capres dan Cawapres,” sambungnya.

Namun saat ini yang ditunggu adalah restu PDIP dan Jokowi.

“Maka Ganjar mulus (jalannya). Tetapi yang menjadi masalah adalah memang restu PDIP yang akan ditunggu. Apakah PDIP akan menjagokan Ganjar, apakah Jokowi akan menjagokan Ganjar,” tuturnya.

Jika Jokowi menajagokan Ganjar, maka sangat mudah memberikannya sebuah jabatan.

“Kalau menjagokan Ganjar, ya so easy bagi Presiden Jokowi untuk memberikan jabatan kepada Ganjar setelah tidak lagi menjabat di PDIP,” ujar dia.

Baca Juga: Segera Tayang! Link Streaming Badai Pasti Berlalu 25 Mei 2021: Helmi Niat Celakai Sisca, Leo Melerainya

Namun jika Ganjar tidak diinginkan, kata Refly, ada beberapa pilihan.

“Ya ini analisis ya. Tapi kalau misalnya Ganjar tidak diinginkan, ya sudah masuk kotak, masuk kendang dan pada saat itu pilihan Ganjar adalah tetap bertahan di PDIP sebagai kader yang royal ataukah menyebrang atau orang lain mengambilnya sebagai capres,” katanya. ***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler