Pemkot Cimahi Terus Dorong Vaksinasi untuk Guru dan Tenaga Kependidikan

20 Juni 2021, 17:55 WIB
Vaksinasi guru dan lansia di SMPN 1 Kota Cimahi Jalan Raden Embang Artawidjadja, Sabtu, 19 Juni 2021. /Laksmi Sri Sundari/Galamedia/

GALAMEDIA - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi terus mendorong vaksinasi Covid-19 bagi guru dan tenaga kependidikan di Kota Cimahi.

Selain bagian dari persiapan pembelajaran tatap muka (PTM), vaksinasi Covid-19 bagi guru juga sebagai upaya pencegahan terpapar virus tersebut.

Kepala Disdik Kota Cimahi, Harjono mengatakan, dalam dua pekan terakhir ini digelar vaksinasi Covid-19 untuk guru. "Sabtu lalu dan Sabtu kemarin digelar vaksinasi di SMPN 1 untuk guru bersamaan dengan lansia untuk dosis ke-2. Kegiatan ini menyelesaikan vaksin bagi guru yang baru dapat dosis 1," ujarnya saat dihubungi, Ahad, 20 Juni 2021.

Di lokasi tersebut, Harjono menyebut, ada sekitar 280 guru yang menjalani vaksinasi. "Pemanggilan awal 400 orang, ternyata yang lolos dan lanjut vaksin ke-2 hanya 280 orang. Alasannya tensi tinggi saat skrining, dan alasan lainnya," katanya.

Pihaknya masih menyiapkan jadwal bagi guru dan tenaga kependidikan yang belum mendapat vaksin Covid-19.

Posisi saat ini jumlah guru yang sudah divaksin di tingkat PAUD 46 % dari 808 orang, guru TK 69% dari 561 orang, guru SD 82% dari 2.507 orang, dan guru SMP 86% dari 1.344 orang, khusus untuk guru SMP Negeri 92% dari 795 orang.

Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP Jerman 2021: Zarco Optimis Menang Usai Alami Kecelakaan

"Terutama guru PAUD yang masih banyak belum mendapat vaksin. Kita jadwalkan terus agar cakupannya meningkat. Hal ini juga bagian dari upaya perlindungan untuk mereka dari penyebaran covid-19," katanya.

Kasus Covid-19 yang dialami kalangan guru dan siswa masih terus muncul di Kota Cimahi. Harjono mengakui, ada kekhawatiran guru terpapar baik dari lingkungan tempat tinggalnya maupun dari tempat kerja di satuan pendidikan.

"Dari guru yang terkonfirmasi, ada yang sekolahnya beda, tapi rumahnya bertetangga, atau dalam kompleks perumahan yang sama. Ada juga guru yang menjadi kontak erat tenaga kependidikan yang positif, setelah diswab hasilnya positif juga," jelasnya.

Untuk itu, pihaknya meminta sekolah membatasi aktivitas pertemuan fisik di sekolah. "Mulai dari kebijakan WFO (work from office) 25%, bagi raport maupun rapat sekolah online juga untuk perpisahan dan kelulusan siswa. Tidak lupa terus mengedukasi para guru agar prokes yang dilaksanakan selama simulasi harus jadi kebiasaan yang menjadi budaya," terang Harjono.

Baca Juga: Pangeran Wiliam Tak Ingin Melihat Meghan Markle di Momen Istimewa Putri Diana, Ini Balasan Pangeran Harry

Selain itu, pihaknya mengimbau masyarakat sekitar sekolah yang biasanya menggunakan halaman sekolah untuk aktivitas kemasyarakatan seperti resepsi pernikahan, hajatan sunatan, pemilihan RT/RW dan lainnya agar ditunda. Terlebih, saat ini Kota Cimahi berstatus Siaga 1 untuk menekan penyebaran Covid-19.

"Mohon dengan sangat, sementara ini jangan dulu pakai sarana sekolah untuk kegiatan yang menimbulkan keramaian. Mari kita siapkan fasilitas sekolah hanya untuk aktivitas pendidikan anak-anak kita, dan harus steril dari potensi penularan Covid-19," pungkasnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler