Sekjen Patriot Bangsa, Syafril Sjofyan Sebut Rezim Jokowi Sudah di Bawah Kekuasaan China

8 Juli 2021, 20:20 WIB
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. /badmintonindonesia.org

Sekjen Patriot Bangsa, Syafril Sjofyan Sebut Rezim Jokowi Sudah di Bawah Kekuasaan China

 

 

GALAMEDIA – Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah ramai diperbincangkan akibat lonjakan kasus Covid-19 dan kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal China.

Dikabarkan sebelumnya, belum sehari penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, sebanyak 20 TKA dari China tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu, 3 Juli 2021 malam.

Karena kedatangan tersebut, pemerintah menuai berbagai kritik hingga diminta untuk segera menutup akses masuk ke Indonesia untuk warga asing.

Terkait kedatangan itu, Jurubicara Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengaku tidak setuju jikalau ada penutupan bandara bagi Warga Negara Asing (WNA), khususnya China karena alasan kerja sama.

Baca Juga: Ruhut Sitompul dan Gus Umar Kompak Soal Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Polda Metro Jaya: Kan Sudah Saya Bilang

Menanggapi hal tersebut, Sekjen Forum Komunikasi Patriot Bangsa, Syafril Sjofyan mengatakan, keengganan pemerintah menutup bandara untuk warga negara lain makin menguatkan kebeperpihakan negara kepada pihak asing.

Sehingga ia menyimpulkan, ucapan Arya adalah bukti pemerintahan Jokowi sudah di bawah kekuasaan Republik Rakyat China (RRC).

“Ucapan Arya Sinulingga sebagai bukti bahwa pemerintah Jokowi sudah di bawah kekuasaan RRC,” ucapnya kepada wartawan, Kamis, 8 Juli 2021.

Tentu dengan berada di bawah kekuasaan China, menurutnya, membuat pemerintah tidak berdaya mengambil kebijakan pembatasan bagi WNA.

Jokowi pun dianggap tidak akan berani menolak kedatangan TKA China meski angka pengangguran serta PHK dalam negeri sangat tinggi.

Baca Juga: Sudah Jelas Politisi PAN Usul Disediakan RS Khusus Pejabat, Annisa Pohan Malah Sebut Pengalihan Isu

Bukan tanpa sebab, ini terjadi karena Indonesia sudah banyak bergantung pada China, mulai dari utang hingga investasi struktur.

Lebih jauh, ia menyinggung pembelaan yang dilakukan oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan untuk TKA China.

“Lihat saja betapa kukuhnya Luhut Binsar Pandjaitan membela, membiarkan dan mengizinkan masuknya TKA China walaupun dalam kondisi darurat kesehatan,” jelasnya.

Padahal, sudah banyak tokoh, ormas bangsa seperti MUI, Muhammadiyah, hingga MPR RI yang melontarkan protes terhadap kedatangan itu.

Namun, ia melanjutkan, semua bagaikan angin lalu. Di akhir keterangannya, ia menilai pemerintahan sudah di bawah kekuasaan China.

“Bagaikan angin lalu, ini sebagai bukti RRC sudah menjajah Indonesia, minimal rezim ini sudah di bawah kekuasaan RRC,” pungkasnya. ***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler