Terapkan Prokes, 2007 Sekolah di Bandung Sudah Melaksanakan PTMT

16 September 2021, 21:54 WIB
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Bambang Ariyanto. /Hj. Ati Suprihatin/

GALAMEDIA - Sebanyak 2007 sekolah dari semua jenjang pendidikan di Kota Bandung, telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Sejak tanggal 8 September, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melaksanakan PTMT secara bertahap.

Sampai Kamis (16 September 2021), tidak ada laporan adanya transmisi Covid-19. Kondisi tidak lepas dari sikap hati-hati Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung saat akan memberlakukan PTMT, terutama berkenaan dengan kesiapan sekolah terkait penerapan protokol kesehatan (prokes).

Dari 4 ribuan lebih satuan pendidikan yang ada di Kota Bandung, baru 2007 sekolah yang menyelenggarakan PTMT di semua jenjang, mulai dari Pendidina Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, termasuk sekolah di bawah Kementerian Agama.

"Di Kota Bandung PTMT Bertahap, karena kita sangat hati-hati, teliti, fokus dan konsentrasi. Prioritasnya kesehatan dan keselamatan. KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) itu yang kedua," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Bambang Ariyanto pada acara Bandung Menjawab, Kamis 16 September 2021.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 17 September 2021: Setelah Huru-hara, Al Akhirnya Pulang Bawa Bukti Kuat Ini

Bambang menyatakan, hari pertama PTMT di Kota Bandung pada 8 September, hanya diikuti 330 sekolah di semua jenjang yang sudah lolos verifikasi dan uji coba pada 2-15 Juni lalu. PTMT dilaksanakan dengan syarat diikuti maksimal 50 persen siswa.

Setelah PTMT tahap pertama dilaksanakan, Pemkot Bandung mempersiapkan PTMT tahap kedua. Ribuan sekolah di Kota Bandung berbondong-bondong mengajukan PTMT, namun pemkot tidak gegabah dan tetap memverifikasinya secara ketat.

Tiap satuan pendidikan harus mengisi 30 daftar periksa sebagai prasyarat mengajukan PTMT. Mayoritas daftar periksa ini menyangkut dengan kesiapan sekolah perihal protokol kesehatan.

"Kalau di bawah 70 persen tidak akan diajukan verifikasi. Sekolah baru bisa dilakukan verifikasi apabila data di Simdik (Sistem Informasi Manajemen Pendidikan) sudah di atas 80 persen. Kalaupun ada yang sudah diverifikasi tetap ada saja yang tidak lolos," kata Bambang.

Baca Juga: Kisah Abdullah Agimnastiar, Anak Nelayan yang Ingin Menjadi Hafidz Quran

Apabila sudah lolos persyaratan di Simdik, proses verifikasi baru dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kesiapan KBM oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung. Sementara terkait kesiapan protokol kesehatan, verifikasi dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Disdik) Kota Bandung dan kesiapan penunjang lingkungan sekitar oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan.

Verifikasi dilakukan secara ketat pada 6-9 September. Pada tahap dua pengajuan PTMT, sebanyak 1.677 sekolah di semua jenjang dinyatakan lolos verifikasi. "Mereka yang lolos sudah diizinkan melaksanakan PTMT Bertahap tanggal 15 (September) kemarin. Jadi yang kelompok kedua ini masih tahap uji coba maksimal 25 persen dan waktunya 4 minggu," ungkap Bambang.

Dari jumlah sekolah yang lolos verifikasi di tahap dua, sebanyak 16 sekolah mengajukan pengunduran jadwal uji coba. Alasannya karena di satuan pendidikan tersebut sedang dilakukan renovasi bangunan sekolah.

Baca Juga: RHD Bertekad Jadikan Sepak Bola Jabar Lebih Baik

Sekalipun telah lolos verifikasi dan layak menggelar uji coba, Bambang menegaskan bahwa pelaksanaan PTMT tetap bergantung kepada izin orang tua siswa. Konfirmasi izin dari orang tua harus dicantumkan oleh pihak sekolah melalui Simdik. Jumlah siswa yang sudah mendapatkan izin dan yang belum mendapatkan izin mengikuti PTMT harus tertera dan diperbaharui secara rutin.

"Pemerintah Kota Bandung memberikan keleluasaan kepada orang tua bisa memilih PTM atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Oleh karena itu Disdik membuat dua kurikulum khusus untuk moda PTM atau PJJ," ungkap Bambang.

Selama pelaksanaan PTMT, ujar Bambang, Disdik menyurvei para siswa, guru dan para orang tua. Hasilnya 97,1 guru, lalu 98 persen siswa, dan 96 persen orang tua menyambut baik pelaksanaan PTMT bertahap ini.

"Pelaksanaan dari tanggal 8 (Septermber) sampai sekarang baik. Karena alat-alat dan protokol kesehatannya siap, gurunya, orang tua, dan sekolahnya paham. Kalau uji coba ini landai dan tidak ada hambatan, bisa naik dan menambah kapasitas menjadi 50 persen," kata Bambang.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler