Kiprah Alumni TI ITB dalam Bangun Sektor Keuangan yang Inklusif dan Berkelanjutan

4 Oktober 2021, 18:17 WIB
Kiprah Alumni Teknik Industri ITB dalam Membangun Sektor Keuangan yang Inklusif dan Berkelanjutan untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional. /Tangkapan layar./

GALAMEDIA - Teknik Industri ITB menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-50 di tahun ini.

Di awal bulan Oktober, komunitas Teknik Industri ITB menyelenggarakan webinar dengan tema “Alumni TI ITB Membangun Ekosistem Industri Keuangan Inklusif & Berkelanjutan untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional".

Kegiatan ini diselenggarakan pada, Sabtu, 2 Oktober 2021.

Acara webinar dibuka oleh Ketua Umum Ikatan Alumni ITB, Ir. Made Dana Tangkas, M.Si, IPU, ASEAN Eng, (TI’84).

Dalam sambutan pembukaannya, Made Tangkas yang juga adalah Presiden Institut Otomotif Indonesia dan Founder & CEO IBIMA, menyampaikan bidang Industri Keuangan salah satu bidang yg sangat penting dalam pembangunan Indonesia, dan alumni-alumni TI ITB banyak berkiprah disini membangun industri keuangan yang inklusif dan berkelanjutan untuk mendorong Indonesia bisa keluar dari krisis akibat pandemi Covid19.

Baca Juga: Pandora Papers Ungkap Skandal dan Kekayaan Rahasia Pejabat hingga Pemimpin dan Elite Dunia

Lanjut Made, hasil diskusi dalam webinar diharapkan bisa membantu pelaku UMKM atau IKM utk memperbaiki kegiatan usahanya dlm mencapai pertumbuhan dan pemerataan secara nasional.

Hadir sebagai pembicara dalam webinar ini adalah para alumni Teknik Industri ITB yang berkarir dalam bidang keuangan.

Mereka adalah Direktur Utama - PT PNM Investment Management Bambang Siswaji (TI-86), Senior Investment Officer, Climate Finance, International Finance Corporation Nadia Chiarina (TI-95), CEO - PT Kredit Rating Indonesia Syaiful Adrian (TI-99), Founder & CEO – Transfez Edo Windratno (TI-03), dengan moderator Senior Economist – Bank Indonesia Olga Desiani (TI-02).

Salah satu topik bahasan yang menarik dalam webinar ini adalah bagaimana mengatasi empat kendala bagi usaha mikro dalam mendapatkan pembiayaan, yaitu ukuran bisnis yang kecil dan belum ekonomis untuk dilayani, sifat bisnis yang informal dengan keterbatasan informasi pembukuan keuangan sebagai dasar analisis kelayakan pinjaman, keterbatasan kemampuan modal keuangan, dan tidak ada asset yang bisa diagunkan secara memadai.

Baca Juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar Diperlakukan Bak Pasangan Kumpul Kuda, Mbah Mijan Beri Komentar Menohok

Untuk mengatasi kendala tersebut, diterapkan model Grameen sebagai salah satu model paling efektif yang cocok diterapkan di Indonesia.

Menilik dari sejarah, jurusan Teknik Industri berdiri secara administratif menjadi bagian dari ITB pada tahun 1971.

Satu figur yang berjasa sebagai pendiri Teknik Industri ITB, dan sekaligus dijuluki Bapak Teknik Industri Indonesia, adalah Profesor Matthias Aroef (1930-2018).

Beliau awalnya dosen Teknik Produksi di Teknik Mesin ITB yang dengan seizin koleganya menanamkan benih keilmuan Teknik Industri sejak tahun 1959. Nama beliau diabadikan menjadi salah satu gedung perkuliahan di ITB.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler