GALAMEDIA - Di sela-sela pertemuan G20 yang digelar Kamis, 14 Oktober 2021, Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Menkeu AS, Treasury Secretary Janet Yellen di Washington DC.
Sec Yellen sendiri Menkeu perempuan pertama dalam 245 tahun sejarah Amerika Serikat.
Sri Mulyani menyoroti pentingnya G20 di mana Indonesia akan memimpin di G20 2022. Ia meminta dukungan pendanaan kesehatan untuk mencegah pandemi ke depan di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Baca Juga: Terkuak! Rachel Vennya Bukan Penerima Fasilitas Wisma Atlet Hingga Diduga Kabur Dibantu Oknum TNI
Dukungan lainnya menyangkut kemampuan deteksi dini dan riset kesehatan global, kapasitas sistem kesehatan di setiap negara, tata kelola serta protokol dan pengaturan kelembagaan termasuk perkuatan peran WHO, lembaga multilateral, dan G20.
Menkeu juga membahas kesepakatan historis global mengenai perpajakan, termasuk penerapan minimum taxation. Upaya mencegah erosi basis pajak, penghindaran pajak dan kompetisi tarif pajak “race to the bottom”.
Bahasan lainnya menyangkut kerangka sustainable finance dan pendanaan agenda climate change, terutama pelaksanaan komitmen negara maju untuk Paris Agreement.
Utamanya dalam pendanaan bagi negara-negara berkembang khususnya Indonesia untuk menjalankan agenda climate change.
Selain itu hubungan bilateral Indonesia dan Amerika tetap menjadi fokus penting baik dari segi kerja sama perdagangan, tnvestasi, teknologi maupun aspek strategis lainnya.
Pemulihan ekonomi Amerika serta kebijakan moneter dan fiskal yang dilakukan Amerika memberikan dampak bagi dunia, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Aktivis Melawan Saat Diomelin Mensos, Ketua MUI Ingatkan Risma Soal Etika Seorang Menteri
Dikutip Galamedia dari akun resmi Instagram Menkeu, ekspor dan aliran modal serta dukungan teknologi juga turut menjadi perhatian.
"Indonesia terus memperkuat fondasi ekonomi dan menjaga kepentingan nasional dalam menghadapi kondisi global yang kian dinamis, kompetitif, dan kompleks," pungkasnya.***