Ferdinand Hutahaean Tuding Said Didu Dapat Jabatan Karena Orang Dalam, Buntut Ucapan Rezim KODOK

2 November 2021, 16:35 WIB
Ferdinand Hutahaean. /Instagram/@ferdinandhutahaean

GALAMEDIA – Pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean menanggapi kritikan yang dilontarkan Eks Sekretasi Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam kritikannya, Said Didu mengungkit kejatuhan pemerintahan Soeharto atau pada Orde Baru yang terjadi karena maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

"Dulu orde baru jatuh karena tuduhan rezim KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme)," ujarnya melalui akun Twitter pribadi Sabtu, 30 Oktober 2021.

Lantas kata dia, hal serupa juga bisa saja tengah terjadi pada pemerintahan Jokowi saat ini.

Secara blak-blakan, pria yang akrab disapa MSD ini memberi istilah rezim saat ini dengan nama rezim korupsi, oligarki, dinasti, otoritarian, dan koncoisme atau disingkat KODOK.

“Sepertinya sekarang yg terjadi adalah rezim KODOK (Korupsi, Oligarki, Dinasti, Otoritarian dan Koncoisme),” tandasnya.

Baca Juga: Sebut Kemenag Dibuka untuk Agama Lain karena Kebesaran Hati Umat Islam, Menag Yaqut: Islam Sebenarnya...

Ferdinand Hutahaean lantas geram dengan kritikan yang disampaikan oleh MSD.

Dia pun menyinggung mengenai jabatan yang pernah diemban MSD dulu.

Menurutnya, MSD bisa mendapat jabatan tersebut karena koncoisme. Bukan karena kemampuan personalnya.

Tudingan tersebut disampaikan Ferdinand melalui akun Twitter pribadi @FerdinandHaean3 Selasa, 2 November 2021.

“Kayaknya sih dulu Didu ini bisa duduk jd pejabat terutama karena koncoisme bkn krn kemampuan personalnya,” tuturnya.

Baca Juga: Menag Yaqut: Menteri Itu Jabatan Politis, Siapa Aja Bisa!

“Kalau ngga salah sih, iya ngga Du?” imbuhnya.

Sebagai informasi, koncoisme adalah paham yang mengutamakan kawan sebagai mitra kerja dan sebagainya. ***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler