Megawati Ungkap Kekhawatiran Terbesarnya di Masa Pandemi: Saya Bilang Sama Pak Jokowi Hati-hati Ini Pak

19 November 2021, 18:59 WIB
Megawati Soekarnoputri. /Antara/Akbar Nugroho Gumay

 

GALAMEDIA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kekhawatirannya terbesarnya di masa pandemi Covid-19, yakni masyarakat kekurangan beras. Soalnya upaya impor pun bakal tersendat akibat penutupan jalur perdagangan luar negeri.

"Saat mulai covid-19 itu saya khawatir. Kalau kekurangan beras, saya bilang sama Pak Jokowi hati-hati ini pak. Takutnya kalau kita impor tahu-tahu negara penghasil berasnya nutup karena dia juga tahu. Bagaimana kalau kita kena yang disebut prokes," ujar Megawati oada acara Pembukaan Forum Komunikasi Riset dan Inovasi 2021, Jumat, 19 November 2021.

Sehubungan hal itu, ia mengaku pihaknya saat itu mengimbau masyarakat untuk untuk menanam 10 jenis tanaman pangan selain padi, seperti Jagung, ketela, ubi jalar, sukun, sorgum, porang, sagu.

Selain itu dia juga meminta riset tanaman pangan terus dilakukan.

Menurutnya Indonesia harus punya tim yang meneliti kegunaan tanam pangan lainnya.

Baca Juga: Unggah Foto Berpakaian Khas Pejabat, Para Akun Centang Biru Singgung Luna Maya Akan Terjun ke Dunia Politik

"Kita harus punya tim terserah, saya maunya gitu harusnya udah ada. tim datang ke tempat-tempat flora-fauna kita melihat apa saja jamur dan lainnya diambil dan diteliti kegunaannya," katanya.

Dalam kesempatan itu, Megawati pun mengaku miris melihat komoditas kunyit asal Indonesia banyak di ekspor. Hal itu menyebabkan produsen jamu lokal kekurangan kunyit.

Ia menyebutkan, komoditas kunyit yang saat ini sulit didapatkan produsen jamu tradisional.

"Saya ini miris. Jamu-jamuan itu ditolak. Tidak ada masuk laboratorium, padahal zaman dulu rakyat kita itu minum jamu semua. Saya bertemu ibu-ibu yang bergerak di industri jamu tradisional. Ibu Mega tolong, Ibu kan di BRIN, soal kunyit itu kurang sekali di Indonesia," kata Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini.

Megawati mengaku mendapat pengaduan dari ibu-ibu yang bergerak dalam industri jamu tradisional, kalau Kunyit ini sangat sulit ini ternyata yang diekspor.

Baca Juga: Luna Maya dapat Jabatan Baru, Ernest Prakasa: Cuma Cameo 1 Scene Aja Mahal Apalagi Jadi RT

"Soal kunyit itu kurang sekali di Indonesia. Kenapa? Ini saya dialog ya dengan ibu-ibu itu ternyata kunyit itu diekspor. Kok diekspor laku? ya untuk obat-obatan juga," katanya.

Megawati mmenyatakan dirinya tidak anti-asing, namun untuk memajukan industri tradisional jamu harus mementingkan kebutuhan dalam negeri.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler