Prabowo Subianto Terancam Tumbang, Survei Terbaru Ungkap Posisinya Tidak Aman Dirongrong Ganjar Pranowo

16 Desember 2021, 16:39 WIB
Prabowo Subianto. /Instagram/@prabowo

GALAMEDIA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terancam kalah secara elektabilitas meskipun beberapa lembaga survei masih menempatkan dirinya di posisi puncak.

Posisi Prabowo semakin tidak aman dan terus dibayangi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang hanya terpaut tipis.

Setidaknya temuan itu diungkap oleh survei terbaru yang dilakukan oleh Voxpopuli Research Center yang menemukan bahwa Prabowo saling berebut posisi dengan Ganjar.

"Persaingan ketat memperebutkan peringkat pertama dalam busa calon Presiden terjadi antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo," demikian kata Direktur Komunikasi Voxpopuli Research Center Achmad Subardja Kamis, 16 Desember 2021 dikutip dari Antara.

Survei tersebut menemukan bahwa Prabowo unggul dengan raihan elektabilitas 19,3 persen dibanding Ganjar dengan raihan 19,1 persen.

Baca Juga: PATA dan Disparbud Jabar Gelar Kursus Ketahanan Destinasi Pariwisata

Meskipun demikian, berdasarkan hasil survei yang sama, posisi Prabowo dan Ganjar masih berada di posisi puncak jika dibandingkan tokoh lainnya di lima besar.

Misalnya Anies Baswedan dengan raihan elektabilitas hanya 10,8 persen, Ridwan Kamil 10,0 persen dan Sandiaga Uno dengan 7,2 persen.

"Prabowo dan Ganjar berebut posisi unggulan dalam bursa capres 2024," tegas Achmad.

Achmad melanjutkan bahwa apabila kedua tokoh dengan raihan elektabilitas paling tinggi ini sama-sama maju, besar kemungkinan akan terjadi satu lawan satu.

Kalaupun ada calon lain kata dia, kekuatannya tidak akan signifikan darui Prabowo dan Ganjar.

Baca Juga: Lima Tanda Omicron Telah Menjangkiti Tubuh, Beda dari Trio Gejala Varian Covid Demam, Batuk, Hilang Penciuman

Di sisi lain, posisi Prabowo dan Ganjar juga masih belum dianggap aman karena masih berada di bawah 20 persen.

Sehingga menurut Achmad, sosok Wakil Presiden diperlukan untuk mendongkrak elektabilitas diantara mereka.

"Yang diperlukan adalah figur pasangan calon Wakil Presiden yang dapat memperkuat dukungan publik dan menggalang koalisi partai pengusung," ucapnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler