PATA dan Disparbud Jabar Gelar Kursus Ketahanan Destinasi Pariwisata

- 16 Desember 2021, 16:34 WIB
Pacific Asia Travel Association (PATA) bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat  melakukan kolaborasi pertama untuk memperkenalkan program Tourism Destination Resilience (TDR) atau Kursus Ketahanan Destinasi Pariwisata.
Pacific Asia Travel Association (PATA) bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat melakukan kolaborasi pertama untuk memperkenalkan program Tourism Destination Resilience (TDR) atau Kursus Ketahanan Destinasi Pariwisata. //Kiki Kurnia/Galamedia/


GALAMEDIA - Setelah hampir dua tahun lamanya, dampak pandemi COVID-19 masih sangat terasa bagi para pelaku usaha pariwisata. Berbagai upaya dilakukan untuk melakukan penyelamatan pariwisata.

Dalam hal ini, penting bagi para pelaku pariwisata untuk dapat menyesuaikan dan beradaptasi dengan berbagai perubahan yang ada.

Pacific Asia Travel Association (PATA) bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, melakukan kolaborasi pertama untuk memperkenalkan program Tourism Destination Resilience (TDR) atau Kursus Ketahanan Destinasi Pariwisata.

"Program ini merupakan respons dari kebutuhan industri pariwisata untuk dapat bertahan di situasi pandemi dan juga krisis yang ada di masa mendatang. Kolaborasi ini merupakan sesi kolaborasi pertama yang akan berlanjut hingga tahun 2022 mendatang," CEO Pacific Asia Travel Association (PATA) Liz Ortiguera, pada pembukaan kursus TDR di Ruang Rapat Operation Room Lt. 3 Kantor Disparbud Jabar, Rabu, 14 Desember 2021.

Baca Juga: Lima Tanda Omicron Telah Menjangkiti Tubuh, Beda dari Trio Gejala Varian Covid Demam, Batuk, Hilang Penciuman

Menurutnya kursus TDR pada saat ini penting bagi destinasi pariwisata untuk bisa bertahan dan bersiap.

“PATA’s Tourism Destination Resilience (TDR) course was created to help build a more resilient tourism industry by assisting destinations in their COVID-19 recovery, but, most importantly, by preparing them for future crises that will certainly come,” tambahnya.

Dikatakannya, kursus ini dibuat untuk membantu membangun industri pariwisata yang lebih tangguh dengan membantu destinasi dalam pemulihan COVID-19, dan yang lebih penting mempersiapkan mereka untuk krisis di masa depan yang pasti akan datang.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik menyatakan bahwa terpilihnya Jawa Barat sebagai host kegiatan ini didasari oleh kontribusi sektor pariwisata sebagai salah satu penyumbang pendapatan utama di provinsi Jawa Barat.

Dengan jumlah kunjungan wisatawan domestik sebanyak 64.610.832 wisatawan dan wisatawan mancanegara sebanyak 16.107.000 wisatawan, hal ini menjadikan Jawa Barat sebagai salah satu tujuan utama pariwisata di Indonesia.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x