Bupati Lumajang Buru Pria Penendang Sesajen di Lokasi Erupsi Gunung Semeru: Saya Minta Segera Ketemu

10 Januari 2022, 08:56 WIB
Pria penendang sesajen di daerah erupsi Gunung Semeru. /Tangkap layar/

GALAMEDIA – Bupati Lumajang Thoriqul Haq angkat bicara soal aksi pria tendang sesajen di Gunung Semeru yang viral di media sosial.

Bupati Lumajang sudah memerintahkan anak buahnya untuk menangkap pria yang sudah meresahkan masyarakat, dirinya ingin tahu apa motifnya melakukan perbuatan tersebut.

Thariqul Haq, Bupati Lumajang memastikan pria penendang sesajen tersebut bukanlah warga Lumajang karena sudah melanggar tata nilai masyarakat daerah setempat.

“Saya minta semua teman-teman, baik aparat maupun relawan di sana untuk mencari. sampai sekarang belum ketemu, saya minta segera ketemu,” kata Thariq.

Baca Juga: Lagi Hype! Ini Sinopsis Drama Thailand F4: Boys Before Flowers

Namun hingga saat ini belum dikethaui identitas pasti siapa pria yang ada dalam video tersebut, baik yang melakukan aksi maupun yang merekam video.

“Sampai sekarang belum ketemu pelakunya, saya minta segera ditemukan. saya pastikan ini bukan orang Lumajang, apapun motifnya tentu saya kecewa dengan tindakan itu, karena melanggar tata nilai di masyarakat lumajang,” tegasnya.

Seperti diketahui aksi pria berjenggot menggunakan jubbah warna abu-abu dan rompi hitam dengan logo bendera merah putih itu marah lalu menendang dan membuang sesajen di lokasi Gunung Semeru.

sambil membuang beberapa sesajen, pria tersebut meneriakkan takbir. akhirnya video berdurasi 20 detik itupun viral di media sosial setelah diunggah oleh akun twitter @SamSetiawan3833.

Baca Juga: Rumor Mesut Ozil Gabung RANS Cilegon Makin Kencang, Warganet: Real Madrid dan Arsenal Adalah Batu Loncatan

Video tersebut menjadi ramai ketika putri presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Wahid, menyayangkan aksi seseorang yang memahami bahwa dunia hanya milik kelompoknya saja.

“Meyakini bahwa sesajen tidak boleh, monggo saja. Tapi memaksakan itu kepada yang meyakininya, itu yang tidak boleh. Repot memang kalau ketemu yang model begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja,” cuit Alissa, Minggu 9 Januari 2022.

Banyak yang menilai jika hal tersebut bisa melukai kerukunan antar umat beragama yang ada di kabupaten lumajang.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler