GALAMEDIA - Politisi PDIP, Arteria Dahlan akhirnya buka suara mengenai polemik pecat Kajati yang berbahasa Sunda di rapat.
Arteria meminta kepada masyarakat untuk melaporkan dirinya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI bila memang tidak berkenan dan menganggap pernyataannya salah.
Arteria menilai pernyataannya tidak salah, karena tidak dimaksudkan mendiskreditkan orang Sunda.
Baca Juga: Kementerian Agama Siap Berangkatkan 757 Jemaah Umrah Hari Ini
“Kalau saya salah kan jelas, mekanismenya ada MKD, apakah pernyataan salah. Kita ini demokrasi, silakan kalau kurang berkenan dengan pernyataan saya silakan saja,” ujarnya dilansir Galamedia melalui berbagai sumber Rabu, 19 Januari 2022.
Lebih lanjut, Arteria yang juga merupakan politisi PDIP meminta publik mencermati dan memahami apa yang dia sampaikan soal Kajati.
“Tapi izinkan saya juga menyatakan yang demikian. Repot dong kalau anggota DPR tiba-tiba seperti ini. Kita punya mekanisme, kita punya kanal-kanalnya. Dan saya bisa membuktikan yang saya katakan itu tidak ada maksud untuk mendiskreditkan, ini bagian dari komitmen kami, DPR, Komisi III,” tandasnya.
Baca Juga: Masa Lalu Habib Kribo Dibongkar Habis-habisan oleh Habib Bakar bin Smith, Ternyata ...
Bukan hanya itu, Arteria juga sempat menyinggung soal Sunda Empire.
"Saya minta untuk bisa memahami suasana rapat. Kalau rapat Komisi III dengan Kejaksaan sudah tahulah bagaimana isu di luar sana mengatakan ada Sunda Empire," kata Arteria
Sikapnya yang tidak ingin meminta maaf pada orang Sunda kemudian mendapat sorotan dari berbagai pihak salah satunya akademisi Cross Culture Institute Ali Syarief.
Baca Juga: Tanggapi Tuntutan Herry Wirawan Dihukum Mati dan Kebiri Kimia, Menteri PPPA: Telah Sesuai dengan UU
Menurutnya, Arteria Dahlan jangan anggap sepele polemik ini mengingat orang Sunda kini sudah murka dengan ucapannya.
"Si Arteria Dahlan, berulah lagi. Tidak mau minta maaf, dan bahkan menuding dia tidak mau KEJAGUNG ada Sunda Empire," cuitnya dikutip Galamedia dari Twitter @alisyarief, Kamis 20 Januari 2022.
"Teman2 dan Sesepuh Jawa Barat, sedang konsolidasi untuk masalah ini. Jangan anggap sepele, orang Sunda bertambah murka besar soal ini," tandasnya.***