Budidaya Porang Menggiurkan, Sekali Panen Bisa Meraup Keuntungan Rp250 Juta Per Hektare

2 Februari 2022, 16:37 WIB
Beben, petani Porang asal Kampung Pasir Nangka, RT 002/RW 015, Desa Batulayang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) /Dicky Mawardi/Galamedia/

GALAMEDIA - Peluang budidaya tanaman porang sangatlah menggiurkan. Pasar ekspornya masih sangat terbuka, dimana permintaan dari luar negeri sampai kini belum bisa terpenuhi.

Adalah Beben, petani Porang asal Kampung Pasir Nangka, RT 002/RW 015, Desa Batulayang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang setia membudidayakan tanaman Porang atau amorphopallus oncophillus.

Ia mengatakan, budidaya tanaman porang sangatlah menguntungkan. Peluang pasar luar negeri juga sangatlah terbuka lebar.

Baca Juga: Besok Jatuhnya 1 Rajab, Yuk Lakukan Amalan Ini untuk Menuai Pahala!

Dicontohkan, Singapura membutuhkan 200 ton per bulan, Australia 300 ton per bulan, India 200 ton per bulan, belum negara lainnya.

"Pasar ekspornya memang sangat terbuka lebar, dan ini menjadi peluang besar. Petani tidak kesulitan untuk memasarkan hasil panennya, pasti langsung ditangkap pasar," kata Beben di Cililin, Rabu 2 Februari 2022.

Menurutnya, budidaya porong relatif mudah. Berdasarkan pengalamannya, dari mulai proses menanam sampai memetik hasil berjalan lancar.

Baca Juga: Viral ! Video Apes Maling Nyangkut di Jendela Rumah Ketika Berusaha Kabur

Porang bisa ditanam di lahan bekas tanaman padi, cabai dan sayur mayur lainnya, atau pun di lahan baru.

Meski tanaman porang memiliki nilai ekonomis tinggi, lanjut Beben, aman dari sasaran pencurian. Pasalnya, porong tidak laku dipasar umum.

"Alhamdulillah aman, bahkan super aman. Mungkin pencuri pun berpikir akan sulit menjualnya, karena porong pasarnya khusus," ujarnya.

Baca Juga: Marshel Tanya Pencitraan Atau Tidak Soal 'Kalau Salah Tangkap', Kaesang Kikuk: Hadeuh

Komoditas ini mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan sehingga prospektif dijadikan sebagai bahan baku industri pangan dan obat-obatan.

Pria berusia 61 tahun ini secara terbuka merinci prospek usaha menanam porang. Untuk lahan seluas 1 hektare dengan jarak
tanam 1 m x 30 cm bisa ditanam sampai 42.000 pohon.

Kemudian, bibit umbi mini ukuran 10 sampai 15 buah per kilogram tersebut ditanam dengan pupuk dasar organik yang cukup, maka dalam waktu 8 bulan sudah bisa dipanen.

Baca Juga: Pfizer Ajukan Izin Ke FDA untuk Penggunaan Vaksin Covid-19 pada Anak-Anak, Bagaimana Dampaknya?

"Untuk lahan 1 hektare bisa dipanen rata-rata 40 ton. Jika harga jual Rp8000 per kilogram, berarti pendapatan kotornya bisa sampai Rp320 juta. Setelah dikurangi modal Rp70 juta maka petani bisa mendapat keuntungan Rp250 juta," tukasnya.

Cukup menggiurkan bukan? Yuk jangan takut untuk mencoba.***

Editor: Dicky Mawardi

Tags

Terkini

Terpopuler