Hanya 18,3 Persen Publik di Tanah Air yang Tak Puas Kinerja Jokowi

4 Februari 2022, 19:27 WIB
Presiden RI, Joko Widodo /Twitter.com/@jokowi/

 

GALAMEDIA - Tingkat kepuasan publik di tanah air terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - KH Ma'ruf Amin sangat tinggi.

Hal itu merupakan Hasil survei Center for Political Communication Studies (CPCS).

Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta SK mengungkapkan 81,1 persen publik di Tanah Air puas atas kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

“Masih dalam situasi pandemi, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin sangat tinggi,” kata Tri Okta, Jumat, 4 Februari 2022.

Disebutkan, 81,1 persen publik merasa puas. Bahkan 7,1 persen merasa sangat puas atas kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Sementara, yang menyatakan tidak puas atas kinerja Jokowi-Ma’ruf Amin sebanyak 18,3 persen.

Baca Juga: BIADAB! Gadis Belia di Majalengka Diperkosa Belasan Remaja Setelah Sebelumnya Dicekok Miras

Selanjutnya, publik yang menjawab 1,2 persen merasa tidak puas sama sekali atas kinerja Jokowi dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab sebesar 0,6 persen.

Kepuasan publik atas kinerja Jokowi, lanjut dia, tidak lepas dari upaya pemerintah mengatasi dampak pandemi COVID-19.

Indonesia telah mengalami dua kali gelombang COVID-19 dengan puncak tertinggi pada periode Juni-Agustus 2021 yang hampir menyentuh 60 ribu kasus per hari.

“Penurunan kasus berlangsung cepat, disertai dengan pemulihan ekonomi setelah sempat dilakukan pembatasan sosial yang sangat ketat,” ujar dia.

Pada saat bersamaan, katanya, vaksinasi terus digencarkan di mana sasaran pemberian dosis pertama telah menembus 90 persen dan dosis kedua lebih dari 60 persen.

Pemerintah, juga telah melakukan vaksinasi untuk anak-anak serta telah dimulai vaksin booster atau dosis ketiga.

Baca Juga: TERKINI Gempa Banten Magnitudo 5.5: Penjelasan Lengkap BMKG Singgung Soal Megathrust

Hasil survei serologi yang dilakukan Kementerian Kesehatan, menunjukkan mayoritas penduduk Indonesia atau sebanyak 86,6 persen telah memiliki antibodi terhadap virus COVID-19.

Tingginya kekebalan masyarakat dan fasilitas kesehatan yang relatif lebih siap, membuat pemerintah lebih optimistis dalam menghadapi gelombang ketiga yang dipicu varian Omicron.

Di sisi ekonomi, ujar dia, pertumbuhan berhasil keluar dari zona negatif dengan mencatat angka 3,51 persen pada kuartal III/2021, setelah sebelumnya melonjak hingga 7,07 persen pada kuartal I/2021.

Meskipun perekonomian melambat selama dua tahun pandemi, tetapi hampir tidak ada gejolak berarti yang bisa memicu krisis ekonomi.

Selain itu, pada tingkat global, peran strategis Indonesia semakin diakui dengan memimpin Presidensi G20.****

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler