Aktivitas Terkini Gunung Tangkubang Perahu! PVMBG Singgung Soal Potensi Erupsi Besar, Ini Penjelasan Resminya

13 Februari 2022, 22:02 WIB
PVMBG sampaikan aktivitas terkini Gunung Tangkuban Perahu. /Twitter/@PVMBG_

GALAMEDIA - Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat baru saja mengalami perubahan di Kawah Ecoma.

Berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada 12 Februari 2022 adanya hembusan asap atau gas dengan intensitas kuat.

Melansir laman resmi Badan Geologi vsi.esdm.go.id, hembusan gas tersebut berwarna putih dengan tekanan sedang dan tinggi sekitar 100 m dari dasar kawah.

Baca Juga: Harga BBM Naik Lagi, Ali Syarief Sindir Keras Jokowi: Insya Allah Harga-harga Juga akan Berangsur Naik

Adapun dugaan hembusan gas tersebut terjadi karena adanya air bawah permukaan atau air yang meresap ke bawah permukaan, yang terpanaskan oleh batuan panas di bagian dangkal dibawah permukaan kawah dan membentuk akumulasi uap air (steam) bertekanan tinggi, sehingga terjadi "over pressure" dan keluar melalui rekahan sebagai zona lemah, berupa hembusan yang cukup kuat.

Berdasarkan pengamatan Badan Geologi, hembusan berwarna putih mengindikasikan di dominasi oleh uap air.

Dinamika aktivitas vulkanik di dekat permukaan seperti ini dapat terjadi karena adanya perubahan kesetimbangan energi yang berasal faktor internal maupun eksternal.

Baca Juga: Mengejutkan! Kisah Tragis Dibalik Hari Valentine, Apakah Muslim Boleh Merayakannya? Berikut Penjelasannya

Adapun faktor internal berasal dari tekanan uap magma yang naik dari kedalaman. Sedangkan faktor eksternal dapat berasal dari curah hujan dan tingkat evaporasi/penguapan.

PVMBG mengatakan potensi bahaya dari aktivitas Gunung Tangkuban Perahu ini bisa berupa erupsi freatik yang bersifat tiba-tiba tanpa gejala peningkatan aktivitas vulkanik yang jelas.

Erupsi freatik bisa menghasilkan material piroklastik serta gas-gas vulkanik konsentrasi tinggi di sekitar kawah.

Baca Juga: Muncul Relawan Prabowo-Jokowi, Refly Harun: Itu Keinginan Rezim Hari Ini Untuk Keuntungan Oligarki

Sementara itu, hujan abu yang lebih tipis dapat menjangkau area yang lebih luas bergantung pada arah dan kecepatan angin.

Dalam keterangannya, PVMBG juga menyampaikan bahwa hingga saat ini potensi erupsi besar belum teramati dan aktivitas Gunung Tangkuban Perahu masih berada di level I atau normal.

"Mengacu pada data pemantauan visual dan instrumental di atas, maka potensi bahaya Gunungapi Tangkuban Parahu saat ini masih terlokalisir di dalam kawah dan potensi erupsi besar belum teramati," tulis PVMBG.

"Pada saat ini tingkat aktivitas G. Tangkuban Parahu berada pada Level I (Normal)," tulis keterangan resmi Badan Geologi.

Baca Juga: Ustadz Khalid Basalamah Sebut Wayang Haram, Mafhud MD: Beragama yang Enak Saja, Tapi Jangan Seenaknya

Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan dan pengunjung, wisatawan, pendaki agar tidak turun ke dasar Kawah Ratu.

Selain itu, para wisatawan dan pendaki tidak diperkenankan menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks G. Tangkuban Parahu serta ketika cuaca mendung dan hujan dikarenakan terdapatnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia.

"Masyarakat di sekitar G. Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata G. Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas," tandasnya.

Tingkat aktivitas ini akan dievaluasi kembali selama dua hingga tiga hari ke depan untuk antisipasi jika terjadi gejala pengingkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.***

Editor: Annisa Nur Fadillah

Tags

Terkini

Terpopuler