GALAMEDIA – Korea Utara (Korut) menembakkan proyektil tak dikenal ke arah Timur atau ke Laut Jepang.
Penembakan ini menjadi yang ke delapan sepanjang tahun ini, tahun 2022 yang baru akan memasuki bulan Maret.
Laporan tersebut disampaikan langsung oleh pihak militer Korea Selatan (Korsel) dilansir Galamedia melalui berbagai sumber Minggu, 27 Februari 2022.
"Korea Utara menembakkan proyektil tak dikenal ke arah timur," ujar Kepala Staf Gabungan dalam sebuah pernyataan.
Selain Korsel, Jepang juga mengkonfirmasi hal serupa. Pihak Jepang mengatakan adanya peluncuran hari ini.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Jepang menyebutkan, rudal balistik ditembakkan dari Korut. Namun, dia tidak menyebutkan berapa banyak balistik yang ditembakkan itu.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 27 Februari 2022: Nino ‘Cari-cari’ Kesalahan Al Demi Dapatkan Reyna
"Rudal balistik potensial (ditembakkan dari Korea Utara)" ungkapnya.
Tindakan Korut ini dinilai bisa memicu ketegangan kawasan dan global, menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Diketahui, peluncuran tersebut menjadi ‘unjuk’ kekuatan pemerintahan Kim Jong Un. Bulan lalu, Korut menyatakan pihaknya mencabut moratorium uji coba nuklir dan rudal jarak jauh yang diberlakukan selama bertahun-tahun.
Tindakan tersebut menunjukkan bahwa pihaknya dapat terlibat dalam tindakan provokatif lebih lanjut di masa mendatang.
Sebagai informasi, perang antara Rusia dan Ukraina pun semakin panas. Terbaru, Belanda pun ikut campur dengan memihak Ukraina. Bahkan Belanda akan memasuk 200 roket pertahanan udara ke Kiev.
Pasokan roket akan dikirimkan oleh Belanda secepat mungkin. Demikian diumumkan oleh Pemerintah Belanda dalam sebuah surat kepada parlemen, Sabtu, 26 Februari 2022.
Baca Juga: Fadli Zon: Saya Setuju, Hanya Pak Jokowi yang Bisa Menengahi Perang Rusia-Ukraina
Surat itu juga mengatakan pemerintah akan memindahkan staf kedutaan Belanda dari kota Lviv di Ukraina barat ke Jaroslaw, melintasi perbatasan di Polandia, karena keamanan yang memburuk.
Berdasarkan permintaan dari Ukraina, "Belanda akan menyediakan 200 roket pertahanan udara Stinger," kata surat itu.
"Bersama dengan sekutu kami, Kementerian Pertahanan bermaksud untuk mengirimkan barang-barang ini secepat mungkin." ***