Turki Keluarkan Peringatan, Kapal Perang Tidak Diperbolehkan Lewat Laut Hitam

1 Maret 2022, 11:16 WIB
Ilustrasi kapal perang tidak diperbolehkan Turki melewati laut hitam. /Sunu Probo Baskoro from Pixabay

GALAMEDIA - Turki melarang kapal-kapal perang melewati selat utama Bosphorus dan Dardanelles. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mengurangi eskalasi krisis atas invasi Rusia ke Ukraina.

Langkah itu dilakukan pada Senin 28 Februari 2022, setelah Kyiv meminta Ankara untuk mengaktifkan pakta internasional berusia 90 tahun dan mencegah transit kapal perang Rusia dari Mediterania ke Laut Hitam.

Selat Bosphorus dan Dardanelles merupakan penghubung Laut Aegea, Marmara, dan Laut Hitam.

Baca Juga: Rey Mbayang Tiba-Tiba Hadiahi Heels Branded, Dinda Hauw: Makasih Ya Sayang

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, Ankara mengaktifkan Konvensi Montreux dan memperingatkan negara-negara Laut Hitam dan non-Laut Hitam untuk tidak melewati kapal perang melalui perairan Turki.

Pakta 1936 memberi Turki hak untuk melarang kapal perang menggunakan Dardanelles dan Bosporus selama masa perang.

“Kami telah memperingatkan kedua negara di kawasan itu dan di tempat lain untuk tidak melewati kapal perang melalui Laut Hitam,” kata Cavusoglu.

“Kami menerapkan Konvensi Montreux,” tambahnya seperti dilansirkan Al Jazeera, Selasa 1 Maret 2022.

Baca Juga: Kriss Hatta Mengaku Pernah Jadi Sopir Taksi Online Hingga Relakan Mobil demi Kebutuhan Sehari-hari

Meski belum jelas dampak keputusan Turki untuk menutup selat itu terhadap konflik tersebut, namun enam kapal perang Rusia dan sebuah kapal selam telah transit di selat Turki bulan ini.

Pengumuman Cavusoglu datang tak lama setelah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pemerintahnya akan menggunakan otoritas yang diberikan kepada negara kita oleh Konvensi Montreux mengenai lalu lintas maritim di selat dengan cara yang akan mencegah krisis meningkat.

Dia menegaskan, Turki tidak akan menyerah pada hubungannya dengan Rusia atau Ukraina.

“Kami tidak akan mengkompromikan kepentingan nasional kami. Tetapi kami tidak akan mengabaikan keseimbangan regional dan global. Kami mengatakan bahwa kami tidak akan menyerah baik Ukraina maupun Rusia,” katanya.

Baca Juga: Jelang Laga Persib vs Persija 1 Maret 2022, Robert Alberts: Kami Tahu Permainan Persija

Sebagai anggota NATO, Turki telah berusaha untuk menyeimbangkan komitmen Barat serta hubungan dekatnya dengan Moskow.

Erdogan menganggap, serangan Rusia di wilayah Ukraina tidak dapat diterima dan menyerukan negosiasi dengan itikad baik dari semua pihak.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler