Pandemi Covid-19 Gagal Diatasi Jokowi, Rizal Ramli: Indonesia Berada di Titik Jungkal

1 Maret 2022, 17:50 WIB
Pandemi Covid-19 Gagal Diatasi Jokowi, Rizal Ramli: Luar Biasa Dongo nya Nih, Mohon Maaf/Rizal Ramli (kiri) Jokowi (kanan) /Kolase foto Twitter.com/@RamliRizal dan Setkab.go.id

GALAMEDIA – Ekonom Senior, Rizal Ramli menilai Indonesia tengah berada di tipping point atau titik jungkal.

“Pertama, suasana hari ini, itu dalam istilah management namanya Indonesia berada di tipping point. Tipping point itu titik jungkal,” ujarnya melalui kanal Youtube Refly Harun Selasa, 1 Maret 2022.

“Baik karena alamiah, dia terjungkal, atau karena didorong sedikit dia terjungkal (juga),” sambungnya.

Dalam permasalahan ini, Rizal Ramli mengatakan organisasi semacam blok perubahan sangat berperan penting untuk menciptakan perubahan.

“Nah itulah kenapa, organisasi seperti blok perubahan menurut saya penting dalam menggeser perubahan yang akan terjadi,” tuturnya.

Apalagi jika menilik soal ekonomi, menurut pria yang akrab disapa RR ini, ekonomi Tanah Air sudah merosot sebelum pandemi Covid-19 menyerang.

Baca Juga: Bumil dan Bubalita Sumedang Diwisuda, Lah Kok Bisa?

“Karena ekonomi nya sudah merosot sebelum Covid dan dengan Covid semakin menjadi-jadi kemerosotannya,” jelasnya.

Bahkan sudah satu setengah tahun pandemi terjadi, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mampu menyelesaikan masalah ini.

“Kedua, terlihat jelas setelah satu setengah tahun Covid ini, pemerintah ini tidak mampu menyelesaikan, mengurangi, dan mengatasi masalah Covid,” ungkapnya.

RR menjelaskan, selama satu setengah tahun Indonesia diterpa pandemi Covid-19, terdapat empat tahapan.

Baca Juga: Resep Bihun Godog Khas Jawa yang Hangat dan Gurih, Jos Gandos!

Januari-Maret 2020, menurut RR adalah tahap bantah-bantahan atau self denial bahwa Covid-19 tidak ada dan tidak akan masuk ke Indonesia. Selain itu, pada tahap pertama Indonesia dinilai masih dalam tahap lelucon.

“Buat lelucon tentang Covid. (Pemerintah bilang) orang Indonesia kena banyak matahari gak mungkin (terpapar Covid-19), makan nasi kucing, bisa sembuh, dan sebagainya,” ucapnya.

Baca Juga: Jelang Laga 'El Clasico' Kontra Persija, Persib Kembali Diperkuat Pemain Andalannya Ini

Pada tahap pertama tersebut, pemerintahan Jokowi juga disebut RR memberi insentif miliaran rupiah agar turis asing masuk ke Indonesia.

“Ini kan luar biasa, mohon maaf saya pakai bahasa Sunda, luar biasa dongo nya nih,” sambungnya.

Eks Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) ini lalu membandingkan pemerintahan Indonesia dengan sejumlah negara lainnya yang relatif berhasil menangani pandemi Covid-19. Di antaranya Vietnam, Taiwan, dan New Zealand (Selandia Baru).

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 1 Maret 2022: Debat dengan Nino, Andin Kontraksi Hingga Melahirkan Darurat!

“Sementara pemerintah… mohon maaf sekali saya pakai istilah dongo ini ya, itu malah kasih insentif turis asing masuk, kasih TKA China masuk gak berhenti-berhenti hanya karena kepentingan bisnis seorang pejabat. Bukan juga demi kepentingan nasional,” terang RR.

Karena itu, RR menilai selama tiga bulan pertama, Indonesia kehilangan momentum pertama untuk menyelesaikan pandemi Covid-19 dengan cepat.

Berikutnya, pada tahap kedua, kata RR, pemerintahan Jokowi mulai panik dan menyusun anggaran dengan asal.

“Tahap kedua, tiga bulan berikutnya, mulai lah panik, mulainya nyusun anggaran dan digede-gedekan semua anggaran pengeluarannya,” tandasnya. ***

Editor: Muhammad Ibrahim

Tags

Terkini

Terpopuler