Pasukan Rusia Merangsek ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar Ukraina, IAEA Minta Militer Tahan Diri

4 Maret 2022, 08:52 WIB
Ilustrasi konvoi Kendaraan Pasukan Rusia. /Maxar Technologies



GALAMEDIA - Pasukan Rusia terus berusaha menguasai kota penghasil energi penting di selatan Ukraina dan mendekati pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di negara itu.

Tank Rusia dan infanteri, pada hari Kamis 3 Maret 2022, memasuki Enerhodar, sebuah kota di Sungai Dnieper yang menyumbang sekitar seperempat dari pembangkit listrik Ukraina.

Walikota Dmytro Orlov, seperti dilansirkan Al Jazeera mengatakan, konvoi besar Rusia mendekati kota dan mendesak warga untuk tidak meninggalkan rumah mereka.

Baca Juga: Audi, Honda, Renault, HIngga Yamaha Tarik Hampir 50.000 Kendaraan Akibat Komponen yang Rusak

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan dalam sebuah pernyataan, pasukan infanteri Rusia bergerak menuju Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, beberapa kilometer dari Enerhodar.

Direktur Jenderal Rafael Mariano Grossi mengatakan, situasinya "kritis" dan meminta pasukan militer di lapangan untuk menahan diri dari kekerasan di dekat lokasi.

"IAEA terus berkonsultasi dengan Ukraina dan lainnya dengan maksud untuk memberikan bantuan semaksimal mungkin kepada negara itu karena berusaha untuk menjaga keselamatan dan keamanan nuklir dalam keadaan sulit saat ini," kata Grossi dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Unggahan Perekrutan Sukarelawan di Senegal Dikecam, Dubes Ukraina Dipanggil

Pertempuran itu terjadi saat pembicaraan putaran kedua antara kedua pihak menghasilkan kesepakatan tentatif untuk mendirikan koridor aman di dalam Ukraina untuk mengevakuasi warga dan memberikan bantuan kemanusiaan.

Analis mengatakan, upaya Moskow di selatan ditujukan untuk memutuskan koneksi Ukraina ke Laut Hitam dan Azov, memungkinkan Rusia membangun koridor darat ke Krimea, yang direbut oleh Moskow pada 2014.

Separatis pro-Rusia mengatakan, mereka telah "memperketat lingkaran mereka" di sekitar kota pelabuhan Mariupol, yang dikepung dan terputus dari listrik karena cadangan makanan dan air berkurang.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 4 Maret 2022: Antam Stabil Mahal, 1 Gram Tembus 1 Juta Lebih

Militer Rusia mengatakan telah merebut Kherson, kota besar pertama yang jatuh sejak invasi dimulai seminggu yang lalu. Kota pembuat kapal berpenduduk 290.000 orang itu diduga jatuh setelah pengepungan selama tiga hari yang mengakibatkan kekurangan makanan dan obat-obatan.

Dari Kherson, pasukan Rusia tampaknya diarahkan ke Mykolaiv, pelabuhan penting lainnya di Laut Hitam dan pusat pembuatan kapal di barat.

Gubernur regional, Vitaliy Kim, mengatakan konvoi besar pasukan Rusia maju ke kota. Sekelompok kapal pendarat amfibi Rusia juga menuju pelabuhan Odesa, lebih jauh ke barat, kata militer Ukraina.

Baca Juga: Minum Air Telalu Banyak dan Cepat Bisa Sebabkan Keracunan Air, Ini Penjelasan Pakar

Pada hari kedelapan invasi Rusia ke Ukraina, pergerakan tanah Moskow di ibu kota Ukraina di utara tampaknya terhenti.

Sebuah kolom Rusia yang terdiri dari ratusan tank dan kendaraan lain tampaknya masih terhenti sekitar 25 km (16 mil) dari Kyiv, setelah tidak membuat kemajuan nyata dalam beberapa hari.

Pejabat Ukraina mengatakan konvoi, yang tampaknya siap untuk melancarkan serangan ke ibu kota, telah diganggu dengan kekurangan bahan bakar dan makanan.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler