Putin Terpukul, Sniper Ukraina Tembak Mati Jenderal Top Rusia di Tengah Pertempuran Sengit

- 3 Maret 2022, 22:55 WIB
Ilustrasi sniper
Ilustrasi sniper /Bulgarian Military

GALAMEDIA - Seorang jenderal top Rusia tewas di tengah pertempuran sengit di Ukraina sekaligus menjadi pukulan besar bagi invasi Rusia.

Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky, yang merupakan wakil komandan Tentara Gabungan ke-41 Distrik Militer Pusat Rusia, tewas kemarin saat pasukan pertahanan Ukraina menghalau serangan Rusia.

Baca Juga: 16 Ribu Tentara Bayaran Siap Gempur Pasukan Rusia, Kementerian Pertahanan Rusia: Pikir Dua Kali Sebelum Perang

Kematiannya belum secara resmi dikonfirmasi Kementerian Pertahanan Rusia, tetapi diumumkan di media sosial oleh rekannya Sergey Chipilyov dan dilaporkan secara luas oleh beberapa outlet berita Rusia dan Ukraina.

Dikutip dari DailyMail, Kamis 3 Februari 2022, sumber militer mengonfirmasi bahwa Sukhovetsky dibunuh 'oleh penembak jitu'.

Pemakaman akan dilakukan Sabtu mendatang untuk tokoh militer Rusia paling senior yang tewas dalam konflik sejauh ini.

Baca Juga: Luhut Lobi Pangeran Arab Saudi Investasi Membangun IKN Nusantara

Dan setelah berhari-hari menyangkal, Kremlin mengakui 498 tentara tewas dan 1.600 terluka dalam 'operasi militer khusus' di Ukraina.

Tapi angkatan bersenjata Ukraina mengklaim hari ini Rusia kehilangan 9.000 pasukannya.

Chipilyov dari Persatuan Pasukan Lintas Udara Rusia, mengonfirmasi kematian Sukhovetsky di media sosial dan menjadikannya bukti paling valid dari kematian sang jenderal.

Baca Juga: Heboh Pejabat Usul Penundaan Pemilu 2024, Aktivis: Lebih Baik Gaduh Soal Naiknya Harga Kebutuhan

“Dengan duka yang luar biasa, kami menerima berita tragis tentang kematian teman kami, Mayor Jenderal Andrey Aleksandrovich Sukhovetsky, di Ukraina selama operasi khusus. Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarganya."

Demikian postingan Chipilyov. Tidak dijelaskan di mana Sukhovetsky dibunuh.

Sukhovetsky  yang tewas di usia 47 tahun adalah veteran yang sangat dihormati dan diangkat sebagai wakil komandan tentara divisi ke-41 pada Oktober 2021.

Baca Juga: Survei LSI: Mayoritas Nilai Penegakan Hukum Nasional Buruk, Hanya 27,9 Persen yang Nilai Baik

Sebelumnya, ia memimpin Divisi Serangan Lintas Udara ke-7 di Novorossiysk selama tiga tahun dan ikut bertempur dalam perang Chechnya, Abkhazia dan intervensi di Suriah.

Sukhovetsky dua kali berpartisipasi dalam Parade Kemenangan di Lapangan Merah Moskow, dan dianugerahi dua Order of Courage, Order of Military Merit dan Medal of Courage.

Dia juga terlibat dalam pencaplokan Krimea oleh Rusia. Kematiannya di Ukraina dianggap sebagai tanda bahwa invasi Rusia tidak berjalan sesuai rencana.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Nonton Film Pirates 2 yang Dibintangi oleh Sehun EXO

Meski demikian di hari kedelapan invasi Rusia hari ini Kota Kherson, di selatan Ukraina, jatuh ke tangan Moskow.

Kerson menjadi ibu kota regional pertama yang direbut Putin setelah seminggu pertempuran yang mengakibatkan tentaranya menderita banyak korban.

Titik strategis lain masih bertahan seperti Chernihiv, Mariupol dan Kharkiv. Ketiganya hingga kini digempur regu pemboman.

Baca Juga: Rusia Bongkar Aksi Terorisme Ukraina, Maria Zakharova: Senjata Disebar ke Kawasan Pemukiman

Ibu kota Kyiv pun dihantam empat rudal besar, salah satunya menghantam stasiun kereta pusat dan tiga di antaranya menghancurkan stasiun TV dan radio.

Sementaraitu, dalam pidatonya Kamis pagi ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji perlawanan rakyatnya.

Ia mengklaim semua titik pertahanan masih mampu bertahan dengan kota-kota utama seperti Kyiv, Chernihiv, Sumy dan Mykolaiv memberikan perlawanan sengit atas serangan Rusia.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x