Network
GALAMEDIA - Vladimir Putin siap untuk kehilangan setidaknya 50.000 tentara dalam invasi Ukraina.
Demikian terungkap dalam dokumen yang bocor dari Kementerian Kesehatan Rusia.
Tak itu saja, Moskow sedang mempersiapkan semua yang diperlukan untuk kondisi 'darurat medis.
Baca Juga: Pendakwah ini Sebut 'Partai Demokrat' Sebagai Biang Kegaduhan Perbandingan Adzan dan Gonggongan Anjing
Dikutip dari DailyMail, Senin 28 Februari 2022, seorang kepala intelijen diketahui mengatakan Rusia siap kehilangan hingga 50.000 tentara.
Saat ini korban tewas di pihak Rusia sudah bisa mencapai 3.000.
Dikhawatirkan Putin akan memerintahkan panglima militer untuk menggunakan senjata kimia dan menyerang rumah sakit saat pertempuran berlanjut.
Faktanya, Kyiv saat ini masih berada di bawah kendali Ukraina.
Baca Juga: 2 Camat dan 4 Sekretaris di Pemkab Sumedang Masuk Box JPTP
Pakar senjata Hamish de Bretton-Gordon kepada The Mirror mengatakan, "Jika Rusia terjebak dalam invasi ini, saya tidak akan terkejut sama sekali jika mereka menggunakan senjata kimia."
Keterangan di atas didapat dari dokumen yang ditandatangani Wakil Menteri Kesehatan Plutnitsky.
Ia meminta perusahaan medis untuk segera terlibat dalam kegiatan yang bertujuan menyelamatkan nyawa dan menjaga kesehatan orang-orang di Rusia.
Baca Juga: Persib Kontra Persija Laga Sarat Gengsi, Da Silva: Kemenangan Menjadi Keharusan!
Perusahaan medis Rusia telah diperintahkan untuk mengirim daftar rincian spesialis medis dan pekerjanya ke kementerian kesehatan.
Emma Burrows, editor berita ITV mengatakan dokumen tertanggal 25 Februari menunjukkan bahwa Rusia sedang mengantisipasi 'darurat kesehatan besar-besaran'.
Kementerian kesehatan secara khusus mencari tenaga medis dengan spesialisasi trauma, maksilofasial dan jantung, serta perawat, pediatri, ahli anestesi, dan ahli radiologi.
